Monday, December 09, 2013

Prompt#32 : Bayi Lelaki Bermata Tajam


Bayi lelaki itu merangkak mendekatiku. Dia berhenti di beberapa langkah dari tempatku berdiri. Pandangan kami beradu. Kurasakan kedua matanya seperti sebilah pedang yang mengoyak-ngoyak pikiranku dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah kulakukan.

Aku langsung terbangun dari tidurku. Nafasku tersengal-sengal, jantungku berdetak keras, seakan aku habis lari marathon. Mimpi yang seakan-akan menjelma menjadi nyata akibat kelalaian dan kesalahanku yang telah membuang janin yang ada di perutku beberapa minggu yang lalu. Janin yang tak kuharapkan sama sekali, dan akhirnya aku memutuskan untuk mengugurkan kandunganku yang baru berusia 3 bulan. Bayi lelaki bermata tajam itu masih berputar-putar mengitari benakku. Pandangannya sangat tajam, aku pun bergidik. Wajah dan mataku terasa panas. Mungkin wajah dan mataku saat ini sudah berwarna merah.

Aku menenggak habis air putih yang berada di meja sisi tempat tidurku. Ku seka keringat dingin yang mengucur dari dahiku. Ku coba menenangkan hati ini yang masih bergejolak seperti air yang baru saja mendidih. Ternyata kesalahanku telah membuat hari-hari dan malam-malamku selalu dihantui bayi lelaki bermata tajam itu. Entah mengapa yang aku impikan itu adalah bayi lelaki, bukan bayi perempuan, padahal aku tidak tahu jenis kelamin dari janin yang aku gugurkan itu.

Aku sudah tidak bisa tidur lagi, padahal jam baru menunjukkan angka 2 dini hari. Ku coba melangkahkan kakiku ke pintu kamar. Ketika aku membuka pintu kamarku, dalam keremangan malam dan ruangan yang sedikit pencahayaan, aku menyeret langkahku menuju ruang tengah. Tapi baru beberapa langkah aku keluar dari pintu kamarku, kulihat bayi lelaki itu merangkak mendekatiku. Dia berhenti di beberapa langkah dari tempatku berdiri. Pandangan kami beradu. Kurasakan kedua matanya seperti sebilah pedang yang mengoyak-ngoyak pikiranku dan meminta pertanggungjawaban atas apa yang telah kulakukan. Tatapan matanya sangat tajam. Bayi lelaki itu lagi, bayi lelaki dalam mimpiku. Dan kepalaku terasa pening, berkunang-kunang. Setelah itu aku tak tahu lagi apa yang terjadi. Aku pingsan.

Words : 298

20 comments:

  1. sepertinya prompt kali ini banyak yang temanya aborsi :D

    ReplyDelete
  2. ada pengulangan penggalan prompt di bagian atas dan bawah. Sepertinya hal ini sebuah pemborosan kata. semestinya bisa diusahakan jadi lebih efektif. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin pengulangan prompt itu utk menjelaskan mimpi yg jd kenyataan?

      Delete
    2. Tadinya saya sempat berpikir begitu, hanya saja pengulangan prompt tsb utk menunjukan bahwa si 'aku' bisa sampai berhalusinasi akibat dr ketakutannya. Trims masukannya :D

      Delete
    3. pengulangan paragraf tidak melulu berarti inefisiensi. bisa menjadikan tulisan lebih kuat jika digunakan dengan tepat.
      di sini pengulangan ini bagus. hanya saja di FF ini belum aku temukan twistnya. demikian.

      Delete
    4. Makasih mba Latree utk masukannya :D

      Delete
  3. Iss mbak dewi, seperti betulan ceritanya :D

    ReplyDelete
  4. rasa bersalah seumur hidup, karena perbuatan yang dilakukan tanpa akal sehat ..betul-betul cerita yang amazing,
    salam dari kalimantan selatan

    ReplyDelete
  5. ceritanya full thriller yang menegangkan, walau hanya sorot mata yang saling beradu pandang, namun saya bisa membayangkan kengeriannya...luarbiasa :-)

    ReplyDelete
  6. waaah... ceritanya cakeppppp.... jempol buat mbak Dewi

    ReplyDelete
  7. Ketika ku bangun dari tempat tidur dan kakiku menyentuh lantai tiba2 ada yang memegang kaki ku dari bawah tempat tidur....

    #kabuuuuur

    ReplyDelete
  8. Kalau kata saya, ini twist-nya keburu diungkap di atas. Mestinya, sih, ya, menurut saya, aborsinya itu di belakang aja dikasih taunya. Teus, aborsi 3 minggu? Baru 3 minggu udah diaborsi? Emang dia tahu lagi hamilnya umur brp kandungannya? Biasanya orang batu tau kalo dia itutelat datang bulan (atau hamil) ya setelah sebulan. Atau malah ada yang udah 2 bulan baru ngeh hamil. Mungkin kalau aborsinya di usia 3 bulan gitu, wajar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... gitu ya mba, makasih ya atas masukannya :D

      Delete
  9. bahaya kalo dihantuin. bisa-bisa keingat yang lain.

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran