Wednesday, January 30, 2013

Secangkir Kopi Sehari

Saya adalah penyuka kopi. Awalnya agak takut juga sih…. untuk sering-sering minum kopi. Khawatir kecanduan dan efek samping nya  yang tidak baik untuk kesehatan. Entah sejak kapan saya mulai menyukai kopi. Tapi yang jelas, sekarang ini, setiap hari pasti saja minum secangkir kopi. Tapi saya tidak bisa jika minum kopi sebelum sarapan, saya pasti sakit perut.  Saya mesti sarapan dulu, baru bisa minum kopi. Dan secangkir kopi setiap hari, sudah cukup untuk saya, kopi nya pun bukan kopi hitam, tapi kopi yang sudah dicampur cream dan gula. Jika saya kebetulan makan di luar dengan keluarga, jika ada menu kopi yang sekiranya saya belum coba, pasti saya memesan minuman kopi tersebut. Atau jika ada tempat makan, dimana nama tempat makan tersebut berbau kopi, pasti saya tidak sabar untuk bisa mencoba menu minuman kopi tersebut. 

Kekhawatiran saya akan efek samping dari kopi, membuat saya bertanya-tanya, adakah manfaat minum kopi? Berdasarkan hasil search saya di google, ternyata saya boleh berlega hati, karena banyak sekali ternyata manfaat dari meminum kopi, asal jangan berlebihan. Manfaat dari minum kopi, diantaranya adalah minum kopi tidak memicu penyakit kronis. Bahkan, bisa mengurangi risiko diabetes melitus tipe 2 atau sakit gula, risiko terserang alzheimer, parkinson, dan kanker. Jadi…………… meminum kopi, tidak akan menggangu kesehatan, asal…………. ya…….. itu tadi, tidak berlebihan :)

Saya terbiasa minum kopi, jika sedang di kantor. Jika di rumah (Sabtu & Minggu atau tanggal merah), saya jarang minum kopi. Tapi jika saya minum kopi di rumah, anak saya pasti ikut-ikutan ingin minum kopi. Pernah suatu kali…………… (tidak ada angin tidak ada hujan), anak saya yang paling kecil (umur 2,9 tahun) meminta kopi. “Bu…………. adek mau kopi sih…………..”. Saya terkejut, “kopi dek……….? Adek ga boleh minum kopi”. Anak saya menjawab “Enggak……… adek mau kopi”. Setelah dibujuk berbagai macam rayuan, anak saya masih saja tetap mau kopi. Akhirnya terpaksa saya buatkan kopi. Setelah kopi sudah diseduh, lalu saya ajak anak saya untuk mandi. “Dek………. mandi dulu yuk….?” Anak saya menjawab “Nanti dulu…. adek mau ngopi dulu sambil makan donat”. Saya Cuma bisa berkata “Haaaaah……..”. Hadeuh………… capek deh…………. :)

Thursday, January 10, 2013

SARAPAN FARRAS



Sempat sangat khawatir dan was-was ketika Farras susah diajak sarapan jika hendak berangkat sekolah. Semenjak sekolah di Kober (umur 3 tahun), Farras selalu sarapan diatas jam 9. Jika sarapan di bawah jam 9, atau hendak berangkat sekolah, dia selalu menolak. Saya sebagai ibunya tentu saja tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut. Pelan-pelan, saya tanamkan pentingnya sarapan sebelum berangkat sekolah. Juga saya usahakan menu sarapan yang bisa diterima Farras di pagi hari.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya Farras bisa juga sarapan sebelum berangkat sekolah. Awalnya saya beri Farras sarapan sereal + susu, dia mau. Akhirnya lama-lama Farras terbiasa sarapan, dan sekarang sarapan dengan apapun Farras mau. Dengan nasi goring + telur dadar, nasi uduk + tempe oreg, bahkan pernah saya beri Farras sarapan telur rebus + susu, dan Farras tidak menolak. Hanya saja, Farras tidak suka dengan bubur nasi, jadi tidak pernah Farras sarapan dengan bubur nasi. Saya tidak tahu kenapa Farras tidak suka bubur …….. Tapi yang paling sering, Farras sarapan dengan sereal + susu. Selain praktis juga bergizi, ibunya tidak repot, hehehe……… Hanya saja, Farras kalau sarapan tidak pernah banyak, tapi semoga kandungan gizi yang ada pada sarapan Farras bisa mencukupi dalam menemani aktifitas Farras di sekolah.

Disini saya sertakan juga link tentang manfaat sarapan. Semoga bermanfaat.

http://www.ibudanbalita.com/diskusi/pertanyaan/43980/manfaat-sarapan-pagi-bagi-anak-sekolah
http://www.parenting.co.id/article/artikel/manfaat.sarapan.untuk.prestasi.anak/001/004/267
http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/kesehatan/18090-4-manfaat-sarapan

Tuesday, January 08, 2013

Saya, Kehamilan & Kelahiran

Semenjak saya tahu kalau saya hamil tahun 2006 (hamil anak pertama), saya mulai mencari referensi tentang kehamilan di majalah/buku/tabloid kehamilan & anak (pada tahun itu, saya belum “melek” internet, jadi yang saya pakai untuk referensi adalah majalah/buku/tabloid). Dalam memilih majalah/tabloid, saya cenderung memilih yang paling enak dibaca versi saya. Karena kalau tidak enak dibaca (susunan kalimatnya), suka enggak sreg di hati.

Banyak sekali ilmu yang saya peroleh dari artikel-artikel yang saya baca. Yang tadinya saya tidak tahu, jadi tahu. Dan lama-lama….. jadi seru membaca artikel-artikel tentang kehamilan dan tumbuh kembang bayi/anak. Apalagi ini adalah kehamilan pertama saya, dimana saya “buta” sama sekali mengetahui tentang kehamilan, kelahiran dan tumbuh kembang anak. Biasanya…. kalau majalah/tabloid sudah ada, saya langsung membacanya sampai habis. Apalagi kalau ada artikel tentang ASI, saya semangat sekali membacanya. Saya ingin anak saya memperoleh hak nya dengan benar. Dan pemberian ASI adalah salah satu hak yang harus diterima anak. Apalagi ASI adalah makanan & minuman bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya, tidak ada yang lain, hanya ASI. Pemberian ASI yang benar, saya baca dari majalah/buku.

Dan setelah anak pertama saya lahir, buku-buku, majalah dan tabloid semakin tambah lengket dengan saya, terlebih artikel tentang ASI. Tidak ada bosannya memang jika membaca tentang bagaimana pemberian ASI pada bayi, terutama ASI eksklusif. Saya tidak ingin salah mengartikan tentang ASI eksklusif, karena yang saya lihat banyak ibu-ibu yang belum mengerti tentang apa itu ASI eksklusif.

Ketika saya sudah “melek” internet, referensi saya bertambah,selain majalah/tabloid, saya juga sering search di google atau langsung membuka web tentang tumbuh kembang anak. 

Dan ketika anak kedua saya lahir, saya tidak terlalu khawatir lagi, karena saya sudah punya pengalaman dari anak pertama saya. Hanya satu kekhawatiran ketika hendak melahirkan anak kedua saya, jadwal melahirkan nya “molor” hingga hampir 3 minggu. Gimana saya ga deg-degan, terutama suami. Seharusnya (menurut prediksi bidan & dokter) anak kedua saya lahir di awal bulan April (3 April 2010), tapi ternyata jadi “molor” hingga pertengahan bulan April (21 April 2010) bertepatan dengan Hari Kartini. Mungkin anak saya memang ingin lahir barengan dengan Hari Kartini, kali ya…… :) Dan nanti pada 21 April 2013 anak kedua saya sudah berusia 3 tahun, tak terasa…………. :)

Friday, January 04, 2013

Hadiah Atas Raport Farras

Alhamdulillah…. raport perdana Farras, anak pertama saya memuaskan. Nilai tertinggi di kelas nya. Saya, sebagai  ibunya sempat deg-deg an juga ketika akan menerima raport Farras, bagaimana ya.. hasilnya? Apakah memuaskan, sesuai dengan usaha Farras dalam belajar? Dan ternyata… nilai raport Farras sesuai dengan kerja keras nya dalam belajar. 

Kalo boleh memuji anak sendiri, Farras termasuk anak yang mudah menyerap segala macam pelajaran, sehingga tidak ada kesulitan dalam membimbing belajar Farras, bahkan vocab bahasa Inggris yang sudah dipelajari Farras di semester pertama ini, sudah Farras hapal di luar kepala semua, termasuk cara penulisannya. Begitu juga dengan matematika & math, cepat sekali bisa dimengerti Farras, jika ayahnya sedang menerangkan pada Farras.

Kemampuan Farras dalam akademik, memang sudah terlihat sejak Farras dikenalkan pada angka dan huruf. Dan ketika Farras masuk sekolah Kober, Farras semakin terlihat menonjol diantara teman2 nya dalam hal akademik, sehingga ketika Farras tamat dari Kober, Farras mendapatkan predikat Cerdas Kognitif. Pun ketika Farras masuk TK, guru Farras di TK A dan TK B menilai Farras memiliki kecerdasan diatas teman2 nya yang lain. Alhamdulillah…. Tapi ini suatu tantangan besar bagi kami, sebagai orang tua nya, bagaimana kami bisa mendidik Farras bukan hanya akademik saja, tapi kecerdasan2  lainnya yang juga penting untuk diolah dan unggulkan. 

Dari kecil, Farras adalah anak yang sangat aktif, tidak mau diam selalu bergerak. Dan hal ini lah yang kadang membuat orang2 di sekitar Farras seperti mbah nya, tante nya, om nya, sepupu nya, “gerah”, karena ada saja kelakuan Farras yang bikin hati “jumpalitan” dan  teriakan2 dari siapa saja yang melihat tingkah Farras, sehingga akhirnya saudara2 nya bilang Farras nakal. Saya suka sedih kalo sudah ada yang menyebut Farras nakal, karena pada dasarnya tidak ada anak yang nakal, kita nya saja sebagai orang dewasa yang suka me “label”  kan hal tsb pada anak yang tidak mau diam, cenderung sulit diatur. Berilah “label” yang baik pada anak, karena  itu akan membantu anak menjadi lebih baik.  Kok… saya jadi melantur ya, bercerita tentang Farras….. :)

Dan ketika saya menerima raport Farras, bu Guru berpesan, supaya sikap Farras dijaga, karena Farras kalau di dalam kelas tidak mau diam, selalu berjalan2, juga dengan ucapan Farras, karena Farras kalau berbicara suka teriak2. PR buat kami sebagai orang tua Farras.
Tapi walaubagaimana pun, karena nilai raport Farras sudah memberikan yang terbaik, kami memberikan reward atas kerja keras Farras dalam belajar. Farras kami ajak berkunjung ke rumah tante nya di Semarang, bersama mbah nya, adik nya, kami orang tuanya, tante nya yang lain dan sepupu nya. Walaupun sebenarnya jalan2 ini sudah direncanakan jauh2 hari sebelum Farras menerima raport, tapi tetap saja diperhitungkan sebagai hadiah atas raport Farras :), juga keinginan2 Farras yang lain, akan kami penuhi, seperti ingin main game animal kaiser, ingin jalan2 ke mall, makan di luar rumah dll (kami turuti semuanya, mumpung keinginan nya ga berat hehehe….).

PR kami dari bu Guru tentang sikap dan ucapan Farras, sedikit2 kami ingatkan pada Farras. Ketika Farras bersikap kurang sopan, kami ingatkan dan kami nasehati, ketika Farras berbicara tidak sopan, kami ingatkan dan kami beri nasehat juga, supaya Farras mengerti bahwa hal ini adalah hal penting yang harus Farras rubah, karena Farras sudah besar, sudah kelas 1 SD, sudah berusia 6,5 tahun.
Suatu ketika Farras bilang : “ Bu… kalau semester depan Farras ranking 1 lagi dan sikap Farras sudah berubah, hadiah nya uang 200 ribu ya, bu?” Waduh… saya fikir, minta hadiah kok uang ya….. (sambil senyum2). Lalu saya jawab : “Oke…. Tapi kalo sikap nya belum berubah ,100 ribu aja hadiahnya”.
Farras menjawab (sambil mikir, ga tau apa yang difikirkan) : “ Iya deh….”