Anak kedua saya yang bernama Fayda, senang sekali menyanyikan lagu Sluku-Sluku Bathok yang diajarkan mbah Uti nya. Menyanyikan lagu itu sambil kaki nya diselonjorkan dan mengusap-usap kaki, duet dengan mbah Uti. Padahal lagu Jawa tersebut, agak sulit untuk dihapal dan diikuti oleh anak seumur Fayda (waktu belajar menyanyikan lagu itu, Fayda berusia 2 tahun 7 bulan, sekarang Fayda berumur hampir 3 tahun). Tapi dengan cepat Fayda sudah hapal lagu itu. Sementara emaknya sendiri, yaitu saya, ga hapal-hapal :) Dan akhirnya saya pun hapal lagu itu dari Fayda, hehehe.... karena Fayda sering banget nyanyiin lagu itu, baik sendiri sambil (tetep) mengusap-usap kaki yang diselonjorkan maupun mengajak saya. Mungkin Fayda senang dan suka ya.......... dengan bahasa daerah mbah Uti nya. Kalau kakaknya Fayda, Farras cuma bisa cengangas-cengengesan mendengarkan lagu itu. Mungkin lucu ya..... karena bahasa Jawa jarang di dengar oleh Farras, walaupun ayahnya Farras asli orang Jawa, sementara saya, asli Serang-Banten yang orang-orang nya banyak yang menggunakan bahasa Sunda, mungkin karena dulu nya masuk ke daerah Jawa Barat. Padahal Serang juga memiliki bahasa daerah sendiri, yaitu (masih) bahasa Jawa, hanya berbeda dengan bahasa Jawa di daerah Timur maupun Tengah.Katanya sih....... bahasa Jawa nya lebih "kasar".
Wednesday, February 27, 2013
Sluku-Sluku Bathok
Anak kedua saya yang bernama Fayda, senang sekali menyanyikan lagu Sluku-Sluku Bathok yang diajarkan mbah Uti nya. Menyanyikan lagu itu sambil kaki nya diselonjorkan dan mengusap-usap kaki, duet dengan mbah Uti. Padahal lagu Jawa tersebut, agak sulit untuk dihapal dan diikuti oleh anak seumur Fayda (waktu belajar menyanyikan lagu itu, Fayda berusia 2 tahun 7 bulan, sekarang Fayda berumur hampir 3 tahun). Tapi dengan cepat Fayda sudah hapal lagu itu. Sementara emaknya sendiri, yaitu saya, ga hapal-hapal :) Dan akhirnya saya pun hapal lagu itu dari Fayda, hehehe.... karena Fayda sering banget nyanyiin lagu itu, baik sendiri sambil (tetep) mengusap-usap kaki yang diselonjorkan maupun mengajak saya. Mungkin Fayda senang dan suka ya.......... dengan bahasa daerah mbah Uti nya. Kalau kakaknya Fayda, Farras cuma bisa cengangas-cengengesan mendengarkan lagu itu. Mungkin lucu ya..... karena bahasa Jawa jarang di dengar oleh Farras, walaupun ayahnya Farras asli orang Jawa, sementara saya, asli Serang-Banten yang orang-orang nya banyak yang menggunakan bahasa Sunda, mungkin karena dulu nya masuk ke daerah Jawa Barat. Padahal Serang juga memiliki bahasa daerah sendiri, yaitu (masih) bahasa Jawa, hanya berbeda dengan bahasa Jawa di daerah Timur maupun Tengah.Katanya sih....... bahasa Jawa nya lebih "kasar".
Tuesday, February 26, 2013
My Cool BE BOB Shoes
Pertama kali saya kenal dengan bebobshoes adalah ketika saya duduk di kelas 2 SMA, kira-kira tahun 1993. Awalnya saya diajak teman satu kelas saya, Maya untuk membeli sepatu baru bersama-sama. Tak tanggung-tanggung Maya mengajak saya beli sepatu baru di Pasar Baru Jakarta, padahal kami sekolah di kota Serang. "Di Pasar Baru Jakarta May? Ga salah? Ga kejauhan? Naik apa kita kesana?" Saya memberondong pertanyaan pada teman saya. Maya sih menjawab pertanyaan saya dengan santai saja. "Iya Pasar Baru Jakarta. "ya enggak lah, kita kan bisa naik bis." Jawab Maya saat itu. Setelah dipikir-pikir, akhirnya Saya, Maya dan Desy teman kami juga, berangkat ke Pasar Baru Jakarta pada hari minggu naik bis.
PMS
Premenstrual syndrome (PMS) adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang terkait dengan siklus menstruasi wanita.
Ibu-ibu pernah merasakan yang namanya PMS? Saya pernah.
Ibu-ibu pernah merasakan yang namanya PMS? Saya pernah.
Dulu… sewaktu belum menikah dan
punya anak, kalo menstruasi mau datang, perut rasanya sakiiit sekali, seperti
diremas-remas dan tidak bisa melakukan apa-apa. Yang bisa saya lakukan hanyalah
tiduran di tempat tidur sambil menahan nyeri yang tak tertahankan. Ada yang bilang, minum soda dan
kacang, supaya haid nya lancar, dan tidak nyeri, entah benar atau tidak kabar
tersebut, tapi tetap saya lakukan meminum minuman soda dan memakan kacang,
karena saya ingin menghilangkan rasa nyeri yang tak tertahankan ini. Ini
terjadi tiap bulan.
Monday, February 25, 2013
Ingin Seperti Kakak
Anak kedua saya, yang bernama Fayda Fatharani Muhayya selalu ingin seperti kakaknya, Farras. Padahal jenis kelamin mereka berbeda. Farras laki-laki, Fayda perempuan. Tapi apapun yang kakaknya lakukan, apapun yang kakaknya pakai, pasti Fayda ikuti. Kadang-kadang saya suka geli, di lain waktu suka jengkel. Ya.... itulah dunia anak-anak, antara kakak dan adik.
Jika kakaknya naik motor memakai kacamata dan helm, maka Fayda pun harus memakai kacamata dan helm. Padahal helm untuk anak-anak, baru punya satu. Otomatis, jika mau berangkat, mesti berebut dulu. Tapi akhirnya......... Farras yang mengalah :) Dan jika kakaknya dibonceng di belakang, maka Fayda pun ingin duduk di belakang, padahal biasanya Fayda paling senang jika berdiri di depan. Pernah suatu kali.... ketika hendak pergi ke rumah mbah, Farras ingin duduk di belakang, lalu Fayda pun ikut-ikutan ingin duduk di belakang.
Lalu ayahnya bilang : "Fayda ga bisa di belakang, yang di belakang kakak, Fayda di depan aja".
Fayda menjawab : "Iiihhh.... ga mau, Fayda pengen di belakang bareng kakak".
Ayah nya menyahut : " Ya.... udah kalo Fayda mau di belakang, kakak di depan".
Fayda : Iiiihh...... ga mau, kalo kakak di depan, adek juga di depan".
Hadeuh..... capek deh sahut-sahutan sama Fayda. Akhirnya......... dengan bujuk rayu maut ayahnya, Fayda mau berdiri di depan, sementara kakaknya duduk di belakang bersama saya.
Lain waktu, ketika kakaknya hendak latihan karate, Fayda ikut-ikutan ingin pakai baju karate. Laahh.... baju karate nya aja cuma ada satu, gimana coba..... si adek ini. Akhirnya.......... diakalin oleh ayahnya, supaya Fayda pakai sabuk karatenya saja, seperti kakaknya. Kebetulan kalau sabuk karate, sudah ada 3, jadi gak usah rebutan :) Alhasil.......... jadilah Fayda memakai sabuk karate warna putih (tanpa baju karate nya) ke tempat latihan karate kakaknya. Sementara kakaknya memakai sabuk karate warna kuning strip hijau.
Suatu waktu, tante nya Farras dan Fayda datang ke Serang (tante nya di Semarang), membawa baju bola Barca untuk Farras. dan ketika Farras memakai baju oleh-oleh tantenya itu, Fayda pun langsung ingin pakai baju bola seperti kakaknya. Untungnya........ Farras punya baju bola yang ukurannya sudah bisa dipakai oleh Fayda. Jadinya seperti ini deh....... kakak beradik yang sedang pakai baju bola :)
Lihat deh.......... bahkan dalam kondisi tidur, posisi nya bisa sama seperti itu. Tanpa rekayasa lho..... hehehehe........
Untuk urusan sholat, Fayda pun ingin seperti kakak. Pakai sarung dan peci, padahal kan........ Fayda perempuan. Kadang-kadang suka saya bujuk, supaya Fayda kalau sholat pakai mukena. Tapi biasanya mau jika dibujuk. Apakah memang seperti itu ya, kakak dan adik? :)
Thursday, February 21, 2013
[BeraniCerita #2] Lipstik Merah
Farah membuka hadiah ulang tahun untuknya dari sahabatnya, Lela. Begitu terlihat isi kadonya, Farah terlihat terkejut, badanya gemetaran, dan tak lama Farah menangis.
Hadiah yang Farah terima dari Lela adalah Lipstik Merah, sebetulnya benda yang biasa-biasa saja, tapi tidak untuk Farah. Farah punya pengalaman sangat pahit tentang Lipstik Merah.
Dua tahun yang lalu, Farah pernah membeli lipstik berwarna merah. Dan tanpa disangka-sangka, lipstik merah barunya dirusak oleh anak perempuannya yang masih balita. Emosi Farah meledak, anak perempuannya, Farah marahi, Farah cubit, Farah pukul, sampai anak nya menangis meraung-raung.
Wednesday, February 20, 2013
[BeraniCerita #1] Menit-Menit Terakhirku
Seperti puisi inilah rasa yang aku punya untuk mu, tidak berlebihan bukan? Rasa yang telah lama aku pendam, tapi aku rawat dan aku siram, sehingga telah tumbuh dengan subur yang membuat aku berani untuk memberikannya pada mu. Dan aku yakin, kamu pun punya rasa yang sama dengan ku, benar begitu kan, Ca?
Caca membaca kembali puisi Sapardi Djoko Damono tersebut sekali lagi, puisi yang ada di dalam surat Biyan yang ditujukan untuk Caca, sambil menitikkan air mata.
Caca membaca kembali puisi Sapardi Djoko Damono tersebut sekali lagi, puisi yang ada di dalam surat Biyan yang ditujukan untuk Caca, sambil menitikkan air mata.
Tuesday, February 19, 2013
Bersama Ayah
Bismillahirohmannirohiim.....
Pertama kali nya saya ikutan lomba/kontes lewat blog. Kontes di Potret laki-laki dan dunia anak.
Foto anak & ayah yang saya punya sangat minim, karena suami saya (ayah Farras & Fayda) sangat sulit untuk diajak foto bersama, walaupun foto dengan anak-anak. Kalau saya minta suami saya untuk berfoto bersama anak-anak, ada aja alasannya. Udah ibu aja yang di foto sama anak-anak, biar ayah yang moto, itu salah satu alasan suami saya jika saya ajak berfoto dengan anak-anak. Alhasil..... kadang saya suka ngumpet-ngumpet mencari moment ketika ayah & anak bisa disatukan untuk di foto, seperti salah dua foto berikut ini. Foto ini pun saya uplek-uplekan mencari, dan akhirnya ketemu, seadanya. Sementara untuk mencari foto atau memoto baru sesuai kriteria kontes foto ini, ada satu sosok laki-laki dewasa dan anak, bisa sedang berinteraksi atau hanya berpose narsis saja, belum keburu. Akhirnya.... jadilah foto ini yang diikutkan kontes. Foto ini diambil menggunakan kamera ponsel. Foto pertama, ketika Farras pengen mancing dengan ayahnya, mancing pertama kalinya. Foto kedua, ketika ayah tidur bersama Fayda.
Thursday, February 14, 2013
KETIKA ANAK PANAS
Pastinya semua ibu-ibu di dunia,akan merasakan kegelisahan yang sangat, ketika anak-anaknya sakit. Walaupun ada ibu-ibu yang pembawaannya tenang, tapi pasti di dalam hatinya dag-dig dug tidak karuan. Itu pula yang saya rasakan ketika anak saya sakit. Bawaannya resah melulu.
Belum lama ini anak
pertama saya, Farras sakit panas, sepertinya terserang virus. Panasnya lumayan
tinggi. Ayahnya terus mengompresnya dengan air hangat. Tapi Farras tipe anak
yang tidak mau minum obat. Saya tawarkan minum obat, dia gak mau, padahal
panasnya lumayan tinggi, sampai keluar airmata. Dibujuk pun, tetap tidak mau.
Farras hanya bilang, ga mau minum obat, makan aja yang banyak supaya cepat
sembuh. Tapi memang, walaupun sakit, yang namanya makan & minum seperti
anak yang sedang sehat saja, tidak pernah susah. Walaupun termuntahkan, tapi
diberi makan lagi, tetap saja mau. Mungkin Farras berfikir, konsekuensi tidak
mau minum obat, ya…. harus makan banyak. Saya tawarkan untuk makan buah pear,
karena buah pear bisa menurunkan panas tubuh, Farras menggeleng, karena Farras
memang tidak suka buah pear. Dibujuk terus, akhirnya mau. Dan obat turun panas
Farras adalah buah pear ditambah makan & minum yang banyak.
Manfaat buah pear, dapat mencegah beragam penyakit dan gangguan kesehatan lain seperti
menurunkan demam atau panas tubuh dengan menambah cairan dalam tubuh sehingga sangat berguna sebagai penurun demam. Selain itu, buah pear berkhasiat juga sebagai anti kanker. Pear mengandung vitamin C dan provitamin A, anti oksidan yang baik untuk menjaga kesehatan.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Template by Blogger Perempuan