Wednesday, May 28, 2014

Potensi Daerah Banten

Saya lahir dan besar di kota Serang Provinsi Banten. Sebelum tahun 2000, Banten masih tergabung ke dalam Provinsi Jawa Barat. Namun sejak tanggal 4 Oktober 2000, Banten berpisah dari Provinsi Jawa Barat dan membentuk provinsi sendiri, Provinsi Banten. Dengan luas wilayah 9.662,92 km2, Banten terhitung kecil sebagai sebuah provinsi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Karakteristik wilayah Banten yang strategis terletak di pintu masuk Jawa dari arah Sumatera dan dekat dengan ibukota. (sumber) Provinsi Banten terdiri atas 4 kabupaten yaitu : Kab. Serang, Kab. Pandeglang, Kab. Lebak, Kab. Tangerang dan 4 kota yaitu : Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan. Ibu kotanya adalah Serang. Sebetulnya banyak potensi Banten yang harus dan bisa di eksplor tapi masih kurang penanganan. Potensi-potensi di Banten yang seyogyanya masih harus lebih di eksplor lagi  diantaranya adalah :

1. Makanan

Banten memiliki banyak jenis makanan yang merupakan ciri khas yang harus lebih di eksplor lagi. Sate Bandeng merupakan salah satu makanan khas Banten yang patut dicoba. Sewaktu Banten masih tergabung dengan Provinsi Jawa Barat, makanan Sate Bandeng ini belum sepopuler sekarang. Kalau sekarang, Sate Bandeng bisa dibawa sebagai oleh-oleh dengan bentuk dan macam kemasan yang bisa diperoleh di toko-toko makanan, di restoran-restoran atau rumah-rumah yang memang memproduksi Sate Bandeng ini. 

Siapa yang tak pernah mencoba emping, pastinya pernah ya... emping dari Banten ini bisa juga dijadikan oleh-oleh. Emping Menes Pandeglang Banten telah terkenal sejak dahulu kala dengan cita rasa dan aroma yang khas berbeda dari emping manapun di tanah air. Dibuat dari biji melinjo pilihan dan diolah oleh tangan-tangan terampil secara tradisional yang diperoleh secara turun temurun. Tersedia berbagai jenis olahan seperti emping mentah dan ceplis/kaceprek, ada yang rasa asin, manis dan pedas. (sumber) Rabeg Jika berkunjung ke Banten, tak ada salahnya mencoba makanan khas Banten ini, yaitu rabeg. Konon, rabeg adalah makanan atau hidangan untuk para sultan, namun saat ini rabeg sudah menjadi menu khas masyarakat. Bahkan, setiap kali ada acara pernikahan, khitanan, dan sebagainya, rabeg tak akan ketinggalan untuk disuguhkan.

2. Wisata

Banyak tempat wisata yang ada di Provinsi Banten. Sebagian besar tempat wisata Banten adalah pantai. Dan pantai yang paling terkenal di Banten adalah Pantai Anyer dan Pantai Carita. Pastinya masyarakat yang bermukin dekat dengan Banten seperti masyarakat Jakarta, pasti pernah ke pantai Anyer dan pantai Carita ini. Masih banyak pantai-pantai di Banten yang bisa dilirik sebagai tempat wisata keluarga seperti Goa Sawarna, Taman Nasional Gunung Halimun, arung jeram sungai Ciberang yang berada di Kab. Lebak. Cagar alam Ujung Kulon yang berada di Kab. Pandeglang pun layak untuk dikunjungi. Masjid Agung Banten bisa dijadikan tujuan wisata yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Banten dan Jawa Barat, tapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati (sumber). Selain bisa mengunjunig Masjid Agung Banten untuk berziarah, pengunjung juga bisa mengunjungi museum Banten yang berada tak jauh dari Masjid Agung Banten ini untuk lebih tahu tentang sejarah berdirinya Banten.

3. Budaya

Pencak Silat. Pencak silat Banten mulai dikenal seiring dengan berdirinya kerajaan Islam Banten yang didirikan pada abad 15 masehi dengan raja pertamanya Sultan Hasanudin. Perkembangan pencak silat pada saat itu tidak terlepas dari dijadikannya silat sebagai alat untuk penggemblengan para prajurit kerajaan sebagai bekal ketangkasan bela negara yang diajarkan oleh para guru silat yang mengusasai berbagai aliran. Silat juga sebagai dasar alat pertahanan kerajaan dan masyarakat umum Banten dalam memerangi kolonialisme para penjajah. Pada saat ini pun Banten masih dikenal dan diakui secara luas dengan pendekar dan jawaranya, sebutan untuk orang-orang yang mahir dalam ilmu silat.(sumber)
Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten. Kesenian ini diciptakan pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Debus, suatu kesenian yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, kebal senjata tajam, kebal api, minum air keras, memasukan benda kedalam kelapa utuh, menggoreng telur di kepala dan lain-lain. (sumber) Saya paling takut jika ada atraksi debus ini, gak pernah berani untuk melihat, mengerikan, kok orang bisa begitu ya... hehehe

Baduy. Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo (sumber). Saya sendiri belum pernah masuk ke daerah pemukiman Baduy ini. Sudah lama banget saya ingin berwisata keluarga ke daerah Baduy. Melihat pemandangan alamnya yang masih asri dan meninggalkan jejak di sana. 

Satu lagi budaya Banten yang patut dieksplor adalah Batik Banten. Kini Banten pun memiliki batik yang berciri khas Banten yang telah melalui kajian-kajian oleh pihak-pihak terkait sebagai salah satu budaya Banten sebagai provinsi baru. Dengan rekonstruksi benda purbakala mengantarkan perhatian para tokoh masyarakat, pemerintah daerah, bersama-sama arkeolog, Juni 2002 telah mengadakan pengkajian ragam hias selama enam bulan berhasil menemukenali ragam hias khas Banten menjadi 75 motif. (sumber) 
Contoh motif batik Banten : 

 sumber

Dari kesemua potensi daerah Banten tersebut diatas, ada beberapa yang sangat saya inginkan dari Pemerintah Provinsi Banten yaitu diantaranya agar Pemerintah Provinsi Banten lebih mempromosikan Banten lagi dengan berbagai macam iklan yang bisa ditampilkan di koran lokal maupun koran nasional (media cetak) dan iklan melalui televisi seperti visit Banten dengan tema yang menarik sehingga Banten akan lebih dikenal lagi sebagai provinsi yang memiliki potensi besar yang patut dikunjungi. Pemerintah Provinsi Banten lebih menggali dan merawat potensi-potensi yang ada di Banten. Karena yang saya lihat, Pemerintah Provinsi Banten dalam hal merawat potensi-potensi daerah Banten masih kurang. Banten memang sedang menggeliat untuk bisa menjadi provinsi besar, yang baru berusia muda. Semoga saja penanganan potensi daerah Banten akan lebih baik lagi dan akan lebih menyejahterakan warganya.

 "Kontes Blog #3TahunWB - Warung Blogger Peduli Potensi Daerah"

31 comments:

  1. Aku pengen deh ke Banten. Tepatnya ke pantainya. Atau ke ujung kulon. Dulu waktu masih single pengen banget bisa ke daerah Baduy. Sekarang udah banyak buntut mah susah ke mana-mana.... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ke Ujung Kulon ataupun ke Baduy bisa bawa anak2 lho mak... hehehe.. (padahal saya sendiri juga belum pernah :D )

      Delete
  2. Ada cerita tersendiri jika mendengar kata banten... mantanku disana... hahahaha

    ReplyDelete
  3. Wah banten memiliki banyak potensi daerah yach.
    aku sendiri blm pernah kesana.
    semoga dgn artikel ini makin banyak orang yang mengenal keistimewaan banten.

    ReplyDelete
  4. Penasaran sama sate bandengnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe... kalo dikirim khawatir basi teh.. ke Banten aja yuk.. :)

      Delete
  5. pernah main ke daerah banten, beli oleh2nya emping sama bandeng :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Main lagi mak ke Banten hehehe... ke Pantai nya pasti ke-nai senang :)

      Delete
  6. Replies
    1. iya mak... ini sebetulnya masih banyak. Tapi khawatir kepanjangan nulisnya hehehe

      Delete
  7. Goloknya gak ditulis, Teh? Hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebetulnya pengennya masih banyak lagi mba Anaz, tapi khawatir terlalu panjang hehehe

      Delete
  8. Banyaak banget dan keren2 semua.. Emping, Ishmah cukup sering makan emping ^^ Ishmah sering ke Banten, tapi cuma sekedar lewat..

    ReplyDelete
  9. Waah, potensi daerah Banten banyak banget ya ternyata, kapan-kapan dolan aaah :))

    ReplyDelete
  10. Aku belum pernah ke Banten Mak... jadi pengen kesana nih.
    Potensinya bagus juga ternyata ya.

    ReplyDelete
  11. Andai sate Bandengnya bisa dikirm ke Banjarnegara ya, Mba. :D

    ReplyDelete
  12. Saya pernah nginap di pantai anyer, pernah beli sate bandeng, beli emping, gula aren, sawo, ikan kering jambalroti, pokoknya enak semuanya.
    Waktu itu yg g enak hanya jalannya jelek berlumpur klo hujan dan berdebu pd musim kering. Banyak lobang2nya.
    Mudah2an sekarang sdh lebih baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya... yg kurang dari Banten adalah jalanannya yg juelek. Tapi sepertinya sekarang sudah diperbaiki :)

      Delete
  13. sate bandeng, pantai carita dan pantai anyer.. my favorite! :-D

    ReplyDelete
  14. Sampai di "emping" aku jadi kangen banget dengan temanku yg tinggal di Menes. ternyata pusat emping to....
    Ada banyak destinasi di Banten yg kuimpikan sejak dulu. sayang, niat dolan tidak kesampaian bahkan setelah lulus kuliah. Tapi nanti, pasti aku akan ke sana mak.

    ReplyDelete
  15. sate bandengnya lempar ke sini mak,,,plissss

    ReplyDelete
  16. Saya suka sate bandengnya Mak. Saya juga pernah ke pantai deket marbela hotel..namanya lupa, dah lama banget sih, jaman SMA.

    ReplyDelete
  17. Banten tempat lahir aku, menimba ilmu dan berlibur. tapi sayang belum sempat ke sawarna! hihi :D

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran