Wednesday, April 30, 2014

Aplikasi Anak Cerdas, Menjadikan Anak Cerdas

Pertama kali Farras, anak pertama saya punya Tablet, adalah ketika Farras naik ke kelas dua SD. Farras kepengen punya Tablet karena Farras melihat sepupunya punya Tablet baru. Akhirnya Farras pun minta dibelikan. Saya mengiyakan, tapi dengan syarat, Farras bisa memperoleh rangking satu lagi jika kenaikan kelas. Farras menyetujui persyaratan yang saya ajukan. Dan Alhamdulillah, ketika kenaikan kelas dua, Farras memperoleh rangking satu lagi. Otomatis saya pun harus memenuhi janji saya pada Farras. Agak lama juga sih sebetulnya Farras mendapatkan Tablet keinginannya. Maklumlah, saya dan suami pilih-pilih Tablet yang bagus tapi sesuai dengan isi kantong alias murmer :). Setelah lama memilih, akhirnya Tablet pun Farras dapatkan. Dan namanya anak-anak, memiliki gadget, pasti yang pertama dan utama menjadi tujuan adalah game. Walaupun Farras bukan termasuk game lover atau maniak pada game, tapi tetap aja, ketika gadget sudah dipegang, pasti akan lama memainkannya. Apalgi ketika awal-awal punya Tablet, main game terus menerus. Tapi kalau sekarang sih, sudah mulai jarang-jarang memegang Tablet dan bermain game nya :D

Monday, April 28, 2014

Celoteh Fayda Part 12


Hari Minggu pagi, Farras diajak ayahnya bermain sepatu roda di dekat alun-alun kota Serang, karena kebetulan di Minggu pagi tersebut adalah Car Free Day yang dilaksanakan setiap 2 minggu sekali di kota kami. Leluasa bermain sepatu roda di pagi hari di jalanan. Berhubung Fayda belum bangun, maka Fayda tidak ikut. Saya menemani Fayda di rumah.

Karena pagi hari Fayda tidak ikut bermain sepatu roda, maka Ayahnya mengajak Fayda bermain sepatu roda sore harinya.

Ayah  : "Adek... nanti sore kita main sepatu roda ya... Fayda sama Ayah aja, Kakak sama Ibu gak usah ikut, kan paginya Kakak udah main sepatu roda."
Fayda : "Iiiihhh.... Ibu juga ikut dong Yah... Adeknya kan, pengen sama Ibu."
Ayah  : "Ibu di rumah sama Kakak, Adek sama Ayah."

Fayda diam. Mikir.

Fayda : "Mmmmm..... gini aja Yah. Ayah anter Fayda main sepatu roda, terus Ibu ikut. Nanti Ayah balik lagi aja ke rumah nemenin Kakak. Jadi, Fayda sama Ibu main sepatu rodanya."

Anak kecil..... idenya brilliant deh, hehehehe...

Ayah  : "Baru aja Ayah juga berfikir seperti itu, Dek..."
Ibu    : "Kok, idenya bisa sama sih, Dek sama ide Ibu. Hehehe... "

Tapi berhubung Farras juga ingin ikut main sepatu roda lagi, akhirnya kami berempat pun berangkat kembali untuk bermain sepatu roda :)

Tuesday, April 22, 2014

Ikhlas Akan Takdir Allah SWT

Sungguh, ini adalah peristiwa nyata yang mengharu biru dan sangat mengiris-iris/menyayat hati. Kepiluan dan kesedihan pernah hadir disini, dalam cerita ini, dalam kehidupan nyata ini, kehidupan Bibi (tante) saya. (maaf ya Bi... peristiwa memilukanmu saya hadirkan disini, untuk kita pahami bahwa Allah lah pemilik satu-satunya hidup kita, dan kita harus ikhlas apapun yang akan dan telah Allah lakukan dan berikan pada kita). Semoga cerita Bibi saya ini bisa jadi cermin bagi kita untuk selalu bisa ikhlas dalam menerima  takdir Allah SWT.
Usia saya dan Bibi (adik bungsu Alm. Apa/Ayah saya) hanya terpaut 2 tahun. Ketika kami masih di SD, kami sering bermain bersama. Tapi ketika kami sudah dewasa, kami sudah jarang bersama lagi.

Bibi saya memiliki 2 orang anak laki-laki, Dafha dan Dendy. Dafha memiliki tubuh tinggi besar, sementara Dendy bertubuh gemuk. Usia suami Bibi dengan Bibi selisihnya mungkin sekitar 3-4 tahun. Suami Bibi dan Bibi bekerja pada kantor yang sama, begitu pun saya.

Thursday, April 10, 2014

Cerita Dibalik Nyoblos


Alhamdulillah hari Rabu tanggal 9 April kemarin, Pemilu Legislatif sudah dilaksanakan di negeri tercinta kita ini. Pada nyoblos kan? Harus dong! :) Walaupun saya gak ikut-ikutan selfie foto jari yang sudah bertinta, dan diikutkan lomba, tapi saya nyoblos lho... :D Nyoblos diiringi oleh kerecokan anak-anak hehehe... Mau nyoblos anak-anak ikut masuk ke bilik suara, pengen ikut-ikutan nyoblos dengan menyebutkan nama calon dan nama partai yang ingin dicoblosnya dengan suara yang keras, hadeuh...! "Ibu, pilih no ini ya... (korban iklan hehe) Ibu, pilih ini aja (menyebutkan nama) nama sama fotonya kan banyak di jalan-jalan." Cape deh! Dasar anak-anak.

Tapi seru juga sih, anak-anak pun ikut meramaikan pesta demokrasi di negeri kita. Begitu tahap penyelupan jari ke tinta, kalau saya nyelupin jari ke tinta cuma seuprit, lain dengan anak-anak. Mereka ikut-ikutan menyelupkan jarinya ke tinta tanpa ragu-ragu, alhasil jarinya penuh dengan warna ungu :)

Walaupun politik negeri ini sedang bergejolak dengan berbagai macam berita, para lawan politik saling menyerang, mengkritik, bahkan menghina, satu hal yang saya banggakan pada masyarakat negeri ini, Pemilu Legislatif berjalan dengan lancar, aman dan terkendali.

Monday, April 07, 2014

Tentang Kol


Saya baru saja  menemukan info baru  tentang manfaat kol, hasil berselanjar di internet. Selama ini saya hanya tahu jika kol itu mengandung gas, sehingga perut bisa kembung jika mengkonsumsi kol. Makanya saya jarang mengkonsumsi kol karena asumsi saya tersebut. Dan karena saya punya riwayat penyakit maag, maka saya agak menjauh dari sayuran yang bernama kol ini. Jika saya makan pecel lele/ayam, maka lalaban kolnya saya singkirkan, padahal saya adalah penyuka lalaban. Jika makan sayur sop dan ada kol di dalamnya, maka kolnya akan saya singkirkan juga. Kecuali jika makan bakwan ya, kalaupun ada kolnya tetap saya santap, soalnya susah kan, kalau harus dibuangin kolnya dulu hehehe...

Saya baca di mommiesdaily, dan di ayahasi ternyata kol bisa untuk memperlancar ASI bagi ibu-ibu yang sedang menyusui bayinya, juga bisa mengurangi bengkak akibat menyusui. 

Dan asumsi saya  mengenai kol yang mengandung gas, adalah bukan kolnya yang mengandung gas, tapi pencernaan kitanya yang terganggu, sehingga jika mengkonsumsi kol yang dimana kol adalah termasuk sayuran yang sulit dicerna, maka sisa dari kol yang tidak dicerna oleh kita tersebut dimakan oleh bakteri yang ada di usus kita, sehingga terjadilah penumpukan gas di usus besar kita.

Jadi untuk busui (ibu menyusui) yang sebelumnya takut atau mungkin tidak suka pada kol seperti saya :), mulailah mengkonsumsi kol untuk memperlancar ASI dan mengurangi bengkak akibat menyusui.

Thursday, April 03, 2014

Cerita Dari Farras 4


Suatu hari, Farras cerita pada ayahnya, dan ayahnya Farras pun cerita pada saya :), kalau Farras pernah protes pada Bu Gurunya tentang perbedaan jawaban antara jawaban Ibu Guru dengan jawaban Farras. Ada pertanyaan pilihan ganda :

Membantu orang tua termasuk :
Pilihannya ada Kewajiban anak dan Peran anak.
Farras menjawab Peran anak, sementara Bu Guru menjawab Kewajiban anak. Farras pun protes.
"Bu Guru, membantu orang tua itu adalah peran anak, bukan kewajiban anak. Kalau kewajiban anak, contohnya adalah belajar."
Dan Bu Guru pun menjawab : "Kalau membantu orang tua itu kewajiban anak, Farras.... bukan peran anak."
Walaupun sudah diberi penjelasan oleh Bu Gurunya, tapi Farras tetep keukeuh pada jawabannya. Akhirnya Bu Gurunya pasrah... hehehe....

Sampai rumah, Farras cerita pada Ayahnya, Ayahnya pun memberi penjelasan pada Farras. Setelah itu, suami saya bercerita lagi pada saya, dan saya pun memberi penjelasan juga pada Farras, penjelasan yang bisa dimengerti Farras.
"Kalau bunyi kalimatnya 'Membantu orang tua', itu adalah kewajiban anak, Farras. Tapi jika Farras disuruh memberi contoh Peran anak, maka contoh dari peran anak adalah misalnya membantu ibu mengasuh adik, membantu ayah mencuci motor, membantu ibu mecuci piring dsb, seperti yang pernah Farras baca di buku PKN. Jadi kali ini, jawaban Bu Guru yang benar, ngerti ya Farras?" Farras pun manggut-manggut :D

Wednesday, April 02, 2014

Manfaat Sarapan Bagi Anak

Semua orang pasti tahu manfaat sarapan. Selain untuk menjaga keshatan tubuh kita, sarapan juga penting untuk menjaga konsentrasi kita. Apalagi untuk anak-anak. Semua ibu-ibu juga pasti tahu manfaat sarapan untuk anak-anak. Selain untuk tumbuh kembangnya, sarapan juga berguna untuk menjaga konsentrasi anak-anak selama di dalam kelas. Anak-anak yang tidak sarapan, pasti di dalam kelas, akan merasa lapar. Dan jika lapar, konsentrasi anak-anak dalam belajar pun akan buyar. Maka materi yang disampaikan oleh guru, tidak akan bisa diterima dengan baik.

Celoteh Fayda Part 11


Percakapan di bawah ini sebetulnya sudah lama, tapi semalam Budenya Fayda bercerita kepada saya tentang apa yang pernah Fayda tanyakan kepada saya, yang ternyata Fayda tanyakan juga pada Budenya. Sayapun jadi ingat kembali akan percakapan antara saya dan Fayda tersebut.


Fayda : "Bu... kaki Adek (sambil menunjuk kaki) yang ini kok ada bulunya ya, tapi kalo yang ini (menunjuk telapak kaki) kok gak ada, kenapa ya Bu?"

Nah lho..... ibunya Fayda sempat bingung, mencari jawaban yang pas untuk anak usia 3 tahunan :)

Saya   : "Hmmmmm...... (bingung bo...:D ). Itu namanya telapak kaki Dek.... Telapak kaki ibu juga sama, gak ada bulunya Dek...."

Jawabannya mengambang ya? Sayanya bingung, jawabannya apa ya? hehehe.... Akhirnya saya bilang :

"Nanti ibu cari tahu dulu jawabannya ya Dek.... "

Hadeuh... ibu-ibu apaan ini ya.... hehehe...

Dan ternyata, Budenya Fayda juga bingung mesti jawab apa ketika Fayda bertanya seperti itu :)
Apakah ada teman-teman yang punya jawabannya? :D



Tuesday, April 01, 2014

Plasenta Lengket

 saya dan keponakan :)

Plasenta lengket? Apa itu? 
Selama saya hamil dan sudah melahirkan 2 orang anak, Alhamdulillah tidak pernah mengalami keluhan atau kendala kehamilan yang mengkhawatirkan, seperti plasenta lengket tersebut.
Pernah sih, dengar bahwa ada ibu yang melahirkan tapi plasentanya tidak keluar berbarengan dengan bayi, yang seharusnya si plasenta keluar setelah bayi keluar dari perut si ibu, yang disebut sebagai plasenta lengket tersebut. Tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan plasenta yang belum keluar itu adalah kuret atau bahkan operasi. Membayangkannya saja saya sudah ngilu dan merinding.