Friday, January 22, 2016

Engklek, Permainan Tradisional yang Saya Sukai

Manfaat Engklek, sumber


Berbicara mengenai permainan masa kecil bagi saya itu sangat menggembirakan dan membanggakan. Saya gembira dan bangga jika saya bercerita tentang permainan masa kecil saya pada anak-anak saya. Dan Alhamdulillah-nya walaupun sekarang ini anak-anak sudah dikepung oleh permainan yang ada di dalam gadget (games), tapi anak-anak saya masih bisa memainkan permainan tradisional yang dulu saya dan ayahnya pernah mainkan. Sebut saja dampu, lompat tali, engklek, gobag, kelereng, bekel, congklak dan lain-lain.

Dari semua permainan tradisional itu, ada satu permainan yang paling membekas di hati saya, karena saya sering memainkannya saat saya kecil dulu.

Sewaktu saya SD, saya tinggal di komplek rumah dinas tempat dimana ayah saya bekerja. Di komplek rumah dinas tersebut masih banyak lapangan luas yang bisa menjadi tempat saya dan teman-teman saya bermain. Dan di tempat itulah kami sering bermain engklek. Tempat luas tersebut tepat di sebelah rumah dinas ayah saya. Selain sering bermain engklek, saya juga sering main lompat tali. Tapi yang paling membutuhkan perjuangan *tsah* dalam permainan tradisional ini adalah engklek.

Saya dan teman-teman sering sekali berebutan genting yang sudah tidak terpakai lagi/pecah untuk membuat gacon yang ampuh dalam permainan engklek ini. Saya sampai punya banyak pecahan dari genting untuk dijadikan gacon ini. Gacon adalah semacam alat untuk memainkan engklek ini. Saya dan teman-teman saling membuat gacon yang paling bagus dan enak untuk dipakai, membuatnya menjadi bulatan yang sempurna. Gacon-gacon tersebut saya kumpulkan dan saya simpan di dalam rumah. Kalau saya mau main engklek, saya tinggal memilih gacon yang paling bagus dan enak untuk dimainkan.

Dalam permainan engklek memang dibutuhkan gacon, yang biasanya anak-anak membuatnya dari pecahan genting. Kalau sekarang, jika Farras mau main engklek, gaconnya tidak harus pecahan genting, karena memang sudah agak susah mencari pecahan genting. Apapun bisa dijadikan gacon oleh Farras dan teman-temannya dalam memainkan permainan tradisional engklek ini. 

Saya mengenal permainan ini dengan nama engklek. Saya tidak tahu apa nama permainan ini di daerah yang lain. Menurut wikipedia, permainan engklek ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di SumatraJawaBaliKalimantan, dan Sulawesi. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari "zondag-maandag" yang berasal dari Belanda dan menyebar ke nusantara pada zaman kolonial, walaupun dugaan tersebut adalah pendapat sementara.

Permainan tradisional engklek ini merupakan permainan lompat melompat pada kotak-kotak yang digambar pada bidang di atas tanah. Saya dulu sering menggunakan kapur tulis untuk menggambar kotak-kotak tersebut di atas tanah. Atau kalau tidak ada kapur tulis, kami hanya menggunakan kayu atau batu untuk membuat kotak-kotaknya. Permainan ini dilakukan oleh minimal 2 orang. Setelah kotak-kotak tersebut dibuat, maka para pemain harus menentukan siapa dulu yang bermain dengan cara gamsut (kalau cuma dua orang pemain) dan gambreng (kalau lebih dari dua orang pemain). 


sumber

Cara bermainanya sederhana, cukup melompat menggunakan satu kaki disetiap kotak-kotak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah. Tapi untuk kotak yang menyerupai kuping/sayap, jangan melompat, cukup kedua kaki ada pada masing-masing kotak tersebut (pada gambar di bawah tertera 4,5 dan 7,8). Untuk dapat bermain setiap anak harus mempunyai gacon. Gacon dilempar kesalah satu kotak, biasanya untuk pertama kali main, dilempar pada kotak yang paling bawah/kotak pertama, yang tergambar di tanah, kotak yang ada gaconnya tidak boleh diinjak/ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke kotak berikutnya. Saat melemparkannya tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan jika melebihi maka dinyatakan gugur dan diganti dengan pemain selanjutnya. Setelah pemain sudah sampai pada kepala kotak engkle, maka pemain harus kembali lagi ke asal, setelah sampai pada gacon yang ada di kotak engkle, pemain mengambilnya dan terus lompat sampai selesai. Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu melemparkan gacon dengan cara membelakangi engkleknya, jika pas pada kotak yang dikehendaki maka kotak itu akan menjadi “sawah”nya, artinya di kotak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak kotak tersebut dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak kotak itu selama permainan. Biasanya ditandai dengan tanda bintang besar. Peserta yang memiliki “sawah”/"bintang" paling banyak adalah pemenangnya. Pemainan ini sangat seru karena bisanya paling sering kesalahan yang dilakukan adalah saat kita melempar gacon tapi tidak pas dikotaknya atau meleset dari tempatnya. Biasanya kalau kita tidak bisa melompat terlalu jauh karena ada gacon lawan dan ada bintang lawan yang tidak boleh kita injak, kita bisa meminta bantuan berupa "kuping" di pinggir salah satu kotak, sehingga kita bisa melompat lebih mudah karena ada bantuan tersebut.

Contoh kotak-kotak engklek sumber : sicilik.com

Yang paling saya sukai dari permainan engklek ini adalah ketika semua kotak sudah terlewati, lalu gacon tidak lagi dilempar di kotak-kotak engklek, tapi dibolak-nalik di tangan kita sambil melompat di setiap kotak. Setelah kotak sudah kita lompati, begitu sampai bagian kepala (di gambar adalah no. 9), yang gambarnya menyerupai gambar gunung, gacon yang kita bolak balik di tangan kita selama kita melompat, kita lempar melewati kepala kita lalu kita tangkap, kalau gaconnya tertangkap tangan kita, maka kita bisa kembali lagi kotak-kotak engklek tersebut dengan lompat-lompat satu persatu. Setelah gacon di bolak balik di tangan kita, lalu gacon kembali di letakkan di tangan kita tapi posisi tangan kita mengepal, gacon ditaruh di atas kepalan tangan kita, dengan posisi jempol yang ada di atas dan mulai melompati lagi kotak-kotak engkleknya. Setelah bagian tangan, lalu ke bagian kaki. Gacon disimpan di kaki, selagi kita lompat-lompat di kotak-kotak engklek, kaki yang ada gaconnya harus diayunkan. Setelah sampai di kepala kotak engklek, gacon yang ada di kaki dilempar ke atas lalu ditangkap. Jika gacon jatuh selama melewati kotak atau tidak tertangkap sewaktu dilempar, maka kita harus mengulanginya lagi, menunggu antrian berikutnya. Setelah bagian kaki, lalu ke bagian kepala. Gacon disimpan di atas kepala kita, lompat-lompat seperti biasa, sampai di bagian kepala kotak engklek, gacon diluncurkan dari atas kepala kita ke tangan kita. Kalau gacon jatuh ketika kita sedang lompat, berarti gugur.

Kalau sudah bermain engklek ini, banyak keringat yang saya keluarkan. Kalau pulang ke rumah, badan baunya campuran antara bau keringat dan bau matahari :) Tapi saya sangat menikmati permainan ini. Senang dan puas jika sudah bermain engklek.

Manfaat yang diperoleh dari permainan engklek ini adalah:

  1. Kemampuan fisik anak menjadi kuat karena dalam permainan engklek anak di haruskan untuk melompat – lompat, motorik kasar anak pun terasah. Juga melatih keseimbangan tubuh, karena adanya lompat-lompatan tersebut.
  2. Mengasah kemampuan bersosialisasi anak dengan teman-temannya juga mengajarkan kebersamaan.
  3. Anak dapat menaati dan belajar memahami peraturan – peraturan permainan yang telah disepakati bersama.
  4. Mengembangkan kecerdasan logika anak. Permainan engklek melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya, dan apa yang harus dilakukan jika posisinya tidak menguntungkan.
  5. Anak menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan, seperti membuat gacon.
  6. Mengajarkan anak untuk bisa bersikap sportif dalam menerima kekalahan, dan tidak sombong jika menang dalam permainan ini.



    Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa" 




60 comments:

  1. aku juga suka main ginian, tapi baru tahu yang harus dibawa di punggung tangan itu namanya gacon.. tapi aku gaconnya sedikit aneh dan ada berbau konpirasi sedikit, gaconnya bukan dari genting atau batu pipih tapi semacam bantal kecil ukuran tempat korek api yang isinya pasir, itu ibu sih yang buatin.. ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau di tempat saya namanya gacon, entah di daerah lain :)

      Delete
  2. Engklek hehehe, saya juga pernah main ini:)

    ReplyDelete
  3. engklek sama dengan lompat kodok kah, Mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya malah gak tau lompat kodok itu seperti apa?

      Delete
  4. Replies
    1. sepertinya memang englek blm padam pamornya ya, semoga gak pernah padam

      Delete
  5. Ahhhhh.... permainan masa kecil kita sama,
    dulu kalo sudah main ini lupa waktu, pernah berkelahi juga gara-gara mainan ini :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. musuhan ya sama teman karena biasanya curang hehe

      Delete
  6. permainan ini kalau di tempatku namanya lucu mba. ting ting brok.. karena abis lompat satu kaki,, ting ting gitu,, trus pake 2 kaki,, bunyinya brukk.. jadi deh ting ting brok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... lucu namanya. memang tiap daerah namanya beda2 ya...

      Delete
  7. kalau di daerah saya sebutannya taplak... kalau yang diatas disebut taplak bulan. umumnya seh anak perempuan yang mainin. ada satu jenis taplak lagi yang bentuknya enam kotak (sama di kiri dan kanan). maininnya agak beda. lempar gacon/gacoan dulu terus mlompat dengan satu kaki di setiap kotak. tetapi seblum pindah, pemain harus bisa menggeser gacon itu dengan kaki yang dijadikan tumpuan ke kotak berikutnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iya bener, saya juga pernah maenin yg seperti itu, jadi gaconnya digeser sampe masuk ke kotak berikutnya, tapi kaki kita jgn sampai kena garis, gitu kan?

      Delete
  8. Salam kenal Mbak. Di tempat saya ( Yogya ) ini namanya jlong jling. Gacok nya pakai pecahan genting ( kreweng ).

    ReplyDelete
  9. yang menarik dari permainan engklek buatku adalah bagus2an bentuk gacon. padahal cuma pecahan genteng doang. hihihi

    ReplyDelete
  10. aku jugaaa sukaaa, hayu atuh kita main engklek bareeng kalo kopdar eeaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayuklah kapan kopdar? hehehe... lomba engklek ya mak... :D

      Delete
  11. engklek, dulu juga sering main ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya permainan yg mengasyikan dan melelahkan juga hehe

      Delete
  12. aku juga suka main engklek/dampu jaman kecil dulu ...

    ReplyDelete
  13. aku tidak ingat nama permainannya tetapi aku masih ingat cara bermainnya :) anak sekarang kasihan ya tidak ada lapangan untuk permainan tradisional seperti zaman kita-kita dulu.....

    ReplyDelete
  14. banyak manfaatnya juga ya dulu engklek. Aku sempet mainan ini dong waktu kecil :D seruuuu

    ReplyDelete
  15. engklek ini dulu juga mainan pavoritku mbak. kalau di tempat kami gambarnya bisa kotak, bisa seperti perempuan yang menggunakan baju dengan bagian rok mengembang sampai selutut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo gak salah (saya lupa) di tempat saya juga ada yg main seperti itu juga

      Delete
  16. kalau aku nyebutnya demprak, sering main juga dulu sama temen-temen. Makasih udah ikutan ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya baru tau selanin engklek dinamakan demprak juga :)

      Delete
  17. Klo di tempat sy namanya sudahmanda. Mungkin itu serapan dr bhs Belanda zondag-maandag itu ya mbak... :D

    ReplyDelete
  18. saya juga seneng engklek kok mbak..hehehe

    ReplyDelete
  19. Waktu SD dulu nih, saya pernah mainan engklek juga... pakek gacuk yang dilempar...

    ReplyDelete
  20. Namanya sondah kalau di tempat saya. Jaman SD dulu punya tantangan tersendiri buat bikin kotak2nya, sondah gunung, sondah kapal, sondah ular.

    ReplyDelete
  21. Saya suka engklek saruk mbak Santi, karena mainnya di lantai ubin, gacuknya disaruk-saruk pakai telapak kaki :)

    ReplyDelete
  22. Ohh kalo ditempat saya namanya bite. Batunya pake gypsum supaya nurut kalo ditempat :)

    ReplyDelete
  23. Dulu pernah juga main ini...kalo di tempatku namanya sudamanda mb Santi.. :)

    ReplyDelete
  24. Engklek.... Saya juga suka main ini Mbak waktu kecil. Asyik emang :)

    ReplyDelete
  25. sukaa main ini jg biasa aku bilangnya main taplak :D

    ReplyDelete
  26. Gacon kalau di tempatku namanya geco, sedangkan engklek namanya ingkling...mirip2 lah hehehe

    ReplyDelete
  27. Ya ampun ada ya manfaat engklek? Ini juga favoritku, aku suka karena sering menang :))

    ReplyDelete
  28. ternyata permainan kayak gini pun ada manfaatnya ya mak

    ReplyDelete
  29. Aku juga suka mainan ini.. dulu nyebutnya taplak :D

    ReplyDelete
  30. saya juga sukaaa banget kalao diajak maen engklek. Dulu saya nyebutnya engkling

    ReplyDelete
  31. dulu suka liat tmn2 main ini, tp ga ngerti heuheu

    ReplyDelete
  32. aku nyebutnya taplak. susah2 gampang sih mainnya hehehe..

    ReplyDelete
  33. taplak gunung ya ini

    suka streaming dan download Film Box Office check this

    ReplyDelete
  34. Englek adalah permainan yg menyehatkan dibanding prmainan anak zaman sekarang yg tertuju pada game online terus, anak jdi tdk bergerak yakan mba!

    ReplyDelete
  35. Kalo di kampungku namanya engkling Mbak. Seru banget main ini. Kalo skrg kayaknya jarang yg main ya.

    ReplyDelete
  36. salam kenal mba, iyaa ni mainan favoritq jaman dulu..seruuu bgt main ini yaa

    ReplyDelete
  37. Dulu di tempat aku mgehits mainan begini. Sekarang aja pada asyik di gadget masing masing.

    ReplyDelete
  38. its a good article, lets know about us on https://news.unair.ac.id/2018/09/30/mengenal-lebih-dekat-prodi-pengobatan-tradisional-unair/?lang=id

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran