Monday, August 01, 2016

Menstimulasi Kecerdasan Anak & Menyiapkan Bekal Masa Depannya Bersama Chil-Go!


Juli tanggal 25, ada 'colekan' pada notifikasi facebook saya. Saya lihat, saya perhatikan, woww... ternyata dari Bunda Sarwendah istri dari Ruben Onsu yang baru memiliki satu anak yang mengajak saya untuk mengikuti program Bekal Masa Depan (BMD) dari Morinaga Chil-Go! Langsung kepo dong saya, dan tanpa menunggu lama lagi, langsung deh saya meluncur ke web-nya Morinaga yaitu di www.bekalmasadepan.com. Dari situ, saya jadi kepengen ikutan. Gimana gak kepengen ikut, hadiahnya berupa asuransi pendidikan dengan total nilai sebesar 3 milyar rupiah. Siapa yang mau? Ayo cepetan ke poin web-nya juga, kayak saya :)




Dr. Howard Gardner, Profesor bidang pendidikan di Harvard University, Amerika Serikat, membagi kecerdasan anak dalam 8 jenis kecerdasan, yang dikenal sebagai kecerdasan majemuk (Multiple Intelligences). Dengan 8 jenis kecerdasan ini, orangtua bisa mengembangkan kecerdasan anak-anaknya dengan beragam cara sesuai kriteria dari 8 jenis kecerdasan tersebut. Namun harap diingat, bahwa tidak semua anak bisa menjadi cerdas dalam semua bidang, tetapi orang tua bisa  membantu mengoptimalkan semua potensi kecerdasan yang dimiliki anak-anak.

Apa sajakah 8 jenis kecerdasan tersebut?



1. Kecerdasan Linguistik
yaitu kecerdasan yang melibatkan kemampuan berbahasa. 

2. Kecerdasan Logika-Matematika (Number Smart)
Kecerdasan yang melibatkan kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika, dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Anak-anak dengan kecerdasan logika-matematika yang tinggi memperlihatkan minat besar pada kegiatan eksplorasi, cerewet bertanya tentang berbagai fenomena, dan menuntut penjelasan logis dari setiap pertanyaannya.

3. Kecerdasan Musikal (Music Smart)
Kecerdasan yang melibatkan kemampuan berpikir atau mencerna musik,  menggunakan musik sebagai sarana berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, serta menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Anak yang memiliki kecerdasan ini sensitif terhadap suara, struktur musik dan ritme. Ia kemungkinan bagus saat menyanyi atau memainkan instrumen musik. 

4. Kecerdasan Kinestetik.  
Disebut juga kecerdasan Gerak Tubuh (Body Smart), melibatkan kemampuan mengontrol gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Anak-anak dengan kecerdasan gerak tubuh di atas rata-rata, senang bergerak dan menyentuh sesuatu dengan tangkas dan cepat. Keterampilan motorik halus dan kasarnya baik. Bisa dibilang, anak mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya.

5. Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart)
Kecerdasan yang melibatkan kepekaan mengobservasi dan kemampuan  berpikir dalam gambar. Kecerdasan ini memungkinkan anak membayangkan bentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi dengan lebih mudah. Biasanya, anak menyukai kegiatan bermain puzzle, menggambar, bermain balok, mencari jalan paling tepat, serta menghabiskan waktu luang untuk melamun.  

6. Kecerdasan Interpersonal (People  Smart). 
Kecerdasan yang melibatkan kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta melihat perbedaan orang lain dari segi suasana hati, temperamen dan motivasi. Anak dengan kecerdasan interpersonal yang menonjol,  cenderung lebih baik dan mudah menjalin interaksi sosial, serta sangat sensitif terhadap perasaan orang lain. Selain itu, dia juga berpeluang menjadi pemimpin di kelompoknya. 

7. Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart). 
Kecerdasan yang melibatkan kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi, dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya dihindari. Beberapa ciri anak dengan kecerdasan intrapersonal di atas rata-rata adalah tahu apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam lingkungan sosial, dan tahu siapa orang yang tepat untuk dimintai bantuan.

8. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart)
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan merasakan bentuk-bentuk dan  menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis yang menonjol memiliki ketertarikan yang besar terhadap lingkungan alam sekitarnya, termasuk binatang. Mereka tidak takut atau jijik untuk memegangnya, sejak usia dini.

Lalu apa saja peran orangtua dalam mengoptimalkan kecerdasan-kecerdasan yang dimiliki anak-anaknya, terkait dengan 8 jenis kecerdasan yang sudah disebutkan diatas? Hal-hal yang perlu Bunda & Ayah tahu, kecerdasan anak tidak akan optimal jika tidak distimulasi dan diberi asupan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. 


NUTRISI

Pemberian nutrisi sejak anak masih dalam kandungan harus selalu diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Nutrisi anak dalam kandungan tentunya adalah asupan dari calon ibu yang sehat dan bergizi, pemeriksaan rutin ke dokter kandungan atau bidan, asupan vitamin dan tambahn asam folat jangan diabaikan. Ketika anak lahir, pemberian ASI dan makanan sesuai dengan usia tumbuh kembangnya, juga harus Bunda pahami. Lalu selepas pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan bernutrisi tinggi harus terus diberikan, juga asupan susu yang memiliki komposisi yang pas dan sesuai untuk kebutuhan harian anak-anak.


Sewaktu anak-anak saya diberi makanan pendamping ASI, ikan dan sayuran yang mengandung asam folat tinggi selalu saya berikan, seperti ikan salmon, brokoli dll, selain tentunya pengenalan bermacam-macam lauk pauk  yang lain seperti wortel, tahu, ati ayam, tempe, kentang dll. Tak ketinggalan pemberian susu. Sejak lepas ASI eksklusif sampai sekarang di usia 6 tahun, Fayda selalu mengkonsumsi susu Morinaga yang merupakan salah satu produk dari Kalbe Nutritionals. Dan saat ini Morinaga mengeluarkan produk susu terbaru dan terbaiknya yaitu Morinaga Chil-Go! yang lebih memudahkan saya dalam memberikan susu pada Fayda. Tanpa seduh, langsung sedot menggunakan sedotan :) Sehingga Wherever You Go, Chil-Go!



Morinaga Chil-Go! adalah susu cair dengan prebiotik inulin 1000 mg. Susu cair Morinaga Chil-Go! adalah susu cair pertumbuhan untuk anak Generasi Platinum usia 1-12 tahun. 








STIMULASI

Pemberian nutrisi saja tanpa ada stimulasi, kecerdasan anak tidak akan optimal. Karena setiap anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda pada setiap jenis kecerdasannya, maka orang tua diharapkan mengoptimalkan pada kecerdasan yang menonjol. Tak apa jika ingin menstimulasi semua kelompok kecerdasan tersebut, tapi memberikan perhatian lebih pada kecerdasan menonjol pada anak, akan lebih baik dan memberikan hasil yang optimal bagi anak.

Contoh stimulasi dari setiap kelompok kecerdasan tersebut adalah : 

Kecerdasan Linguitisk
Stimulasi : Sejak dalam kandungan, anak-anak saya sering saya ajak bicara dan mengobrol. Mengenalkan suara-suara dari luar yang kemungkinan bisa didengar oleh bayi saya ketika dalam kandungan, seperti suara air yang mengalir dari keran ketika saya mandi, mengenalkan suara ayahnya, bunyi klakson motor/mobil dll. Setelah lahir, saya pun sering mengajak ngobrol bayi saya. Apa saja saya obrolkan dengan bayi saya. Ketika bayi saya baru datang ke rumah selepas dari RS bersalin, saya mengenalkan kamarnya dengan mengatakan : "Dek... ini kamar Adek. Nanti Adek bobo disini sama Ibu." atau ketika ayahnya berbicara, saya katakan pada anak saya : "Itu suara Ayah, Dek... " Dan ungkapan-ungkapan lainnya seperti itu. Saya pun sering membacakan buku cerita dan dongeng pada anak-anak saya ketika mau tidur, atau ketika anak-anak saya minta dibacakan buku cerita, sering mengajak anak-anak menyanyi, bersholawat, mengajak bermain tebak-tebakan misalnya bermain ABC-an ada berapa. Permainan sederhana, tapi mengasah anak untuk berpikir juga mengenalkan hal-hal yang sebelumnya tidak anak ketahui. Cara bermain : Kita yang bermain (minimal 2 orang) mengucapkan A B C-an ada berapa? lalu jari kita, kita tunjukan dan dihitung. Misal jari yang ada berjumlah sepuluh, maka dihitung berdasarkan abjad, A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K. Maka huruf K yang keluar. Misalnya huruf K untuk nama binatang, maka kita sebagai pemain menyebutkan nama binatang dari huruf K. Secara tidak langsung, melalui permainan, anak-anak jadi tahu banyak nama binatang dan nama-nama lainnya sesuai permainan.
Dengan cerdas linguistik, anak bisa menjadi penyiar TV, presenter dll

Kecerdasan Logika Matematika
Stimulasi: Mengajak anak berhitung. Misalnya menghitung ayam yang sedang lewat, menunjuk jari tangan kita, lalu meminta anak menghitung jari yang kita tunjukan. meminta anak menyebutkan angka yang kita lihat. Misalnya di jalan ada angka 3, kita bisa meminta anak untuk menyebutkan angka yang ada di sekitarnya. Gunakan benda-benda berwarna seperti balok untuk membuat pola sederhana yang dapat ditiru anak. Misalnya, susun biru-merah-kuning-hijau, lalu biarkan anak melanjutkan dengan pola yang sama.
Dengan cerdas logika matematika, anak bisa menjadi  ilmuwan, dokter atau ekonom.
Kita bisa mencoba permaianan  semacam gerai toko dengan memanfaatkan barang-barang  di rumah, termasuk mainannya. Ajak anak bermain peran sebagai pedagang dan pembeli.

Kecerdasan Musikal (Music Smart).
Stimulasi: Bangkitkan minat anak untuk mengenali dan merespon aneka suara yang dia dengar sehari-hari, misalnya suara bel pintu atau suara telepon. Ajarkan anak bermain tepuk tangan dengan irama. Coba lihat, apakah anak bisa mengikuti gerakan tepuk tangan kita? Bernyanyi bersama anak-anak, mengenalkan lagu-lagu baru khusus untuk anak-anak, mendengarkan musik dan alat musik. Seperti suara gitar, pianao, suling, gendang dll. Di usia 3 tahun anak-anak saya sudah bisa menyanyikan lagu-lagu nasional, bukan hanya lagu anak-anak saja. Lihatlah video Fayda ketika sedang menyanyi di usianya yang tiga tahun.




Dengan cerdas musikal, anak bisa menjadi  komposer, penata musik, musisi, atau guru musik.  
Kita bisa mencoba membuat alat musik sederhana dengan benda-benda yang ada di rumah. Misalnya ember plastik dan sendok kayu sebagai drum dan alat pemukulnya. 

Kecerdasan Kinestetik
Stimulasi: Sikap menghargai dan memanfaatkan tubuh yang baik, terbentuk melalui pengalaman yang diperoleh sejak dini. Beri anak kesempatan untuk mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan tubuhnya dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang aman untuk berksplorasi, baik dengan berjalan, berlari, berayun, memanjat, melompat, merangkak, maupun berenang. Saya lumayan sering mengajak anak outbond karena menurut saya dengan outbond, kecerdasan kinestetik anak akan optimal. Karena outbond mengajarkan anak untuk bisa berjalan seimbang, mengajarkan anak keberanian memanjat dengan aman dll.
Dengan cerdas kinestetik, anak bisa menjadi  penari, atlet, koreografer, aktor/aktris, guru olahraga, pelatih drama, mekanik, atau ahli bedah.
Kita bisa mencoba mengajarkan/mengenalkan anak menari dengan diiringi musik. 

Foto di bawah ini adalah salah satu permainan yang akan mengoptimalkan kecerdasan kinestetik anak. Fayda merayap di bawah jaring.



Fayda sedang berjalan di titian bambu. Ini melatih konsentrasi dan keseimbangan tubuh, juga keberanian.




Saya biarkan Fayda memanjat selagi masih dalam pengawasan saya. Saya biarkan rasa ingin tahunya, saya biarkan Fayda mengeksplor apa yang ingin dia bisa, untuk mengoptimalkan kecerdasan kinestetiknya.



Ketika Fayda pentas menari bersama teman-temannya. Ini juga merupakan stimulasi kecerdasan kinestetik. Fayda berada di depan, ujung kanan. Selain kecerdasan kinestetik yang kita ajarkan, anak pun mendapatkan stimulasi kecerdasan musikal, karena menari diiringi musik.



Bermain sepatu roda bersama kakak :)



Latihan berenang. Fayda sangat suka berenang. Bermain air adalah sesuatu yang meneyangkan buat Fayda. Untuk itu, saya sering mengajak Fayda berenang.




Semua kegiatan Fayda diatas adalah suatu cara saya untuk mengoptimalkan kecerdasan kinestetik pada Fayda. Saya lihat Fayda adalah anak yang aktif, dimana kecerdasan kinestetik lebih menonjol ada pada Fayda.

Kecerdasan Visual Spasial
Stimulasi: Berikan berbagai macam alat untuk menggambar dan mewarnai seperti kapur, plastisin, cat air, krayon atau pensil warna dengan berbagai alat bantu seperti sikat, gunting, tangan dan kaki, bahkan sayuran untuk menggambar atau mencetak gambar. Ajak anak berdiskusi tentang hasil karyanya, termasuk tekstur, warna dan ukurannya. Saya pernah mengenalkan dan mengajarkan anak saya menyetak uang logam menggunakan kertas dan pensil dan membuat lingkaran menggunakan uang logam.
Dengan cerdas visual spasial, anak bisa menjadi arsitek, seniman, ahli mesin, animator, desain komputer grafis, atau fotografer.
Kita juga bisa mengajak anak bermain puzzle, menghimpun yang tadinya acak-acakan/tidak rapi menjadi tersusun dengan rapi dan susunan benar.

Foto ini Fayda sedang belajar menggunting, melipat dan menempel, membuat kartu lebaran. Dan inilah hasilnya :) Dengan belajar membuat kartu lebaran ini, Fayda dilatih juga untuk sabar dan teliti.



Kecerdasan Inter Personal
Stimulasi: Anak bisa dibantu untuk mengoptimalkan kecerdasan ini dengan ikut mersakan apa yang orang lain rasakan, seperti jika ada temannya menangis, kita bisa katakan pada anak, "Pasti teman Adek lagi sedih, coba tanya, kenapa menangis? Coba ajak bermain untuk menghilangkan kesedihannya."    
Dengan cerdas inter personal, anak bisa menjadi pengajar, pekerja sosial, konselor, politisi, atau mediator.  
Kita bisa mencoba membacakan buku cerita favorit anak. Tanyakan padanya apa yang dirasakan oleh karakter dalam cerita dan mengapa si tokoh merasa demikian. 

Kecerdasan Intra Personal (Self Smart). 
Stimulasi: Anak kita membutuhkan bantuan untuk memahami apa yang sedang dia rasakan. Coba kaitkan tingkah lakunya yang tampak oleh kita dengan kejadian yang mungkin menjadi pemicunya. Misalnya, ketika anak uring-uringan. Kita tanya, "Adek kenapa, kok rungsing gitu? Adek ngantuk ya?" 
Dengan cerdas intra personal, anak bisa menjadi wiraswasta atau filsuf.
Kita bisa meminta anak menggambarkan berbagai macam ekspresi. Seperti ekspresi marah, sedih, gembira dll. Lalu bahas, kenapa kita marah, sedih, gembira dll. 

Kecerdasan Naturalis
Stimulasi: Saya pernah meminta anak-anak untuk membuat tanaman toge dari kacang hijau, dan meminta anak untuk mengamati perkembangannya. Meminta bantuan anak ketika saya menanam tanaman dalam pot. Meminta anak untuk memberikan NPK pada tanaman supaya tanaman subur dan memintanya untuk menyirami tanaman. 
Dengan cerdas naturalis, anak bisa menjadi  ilmuwan atau ahli konservasi alam.
Mengajak anak untuk melihat-lihat alam dan mengenalkan berbagai macam aneka hayati yang ada di dalamnya. Seperti mengajak ke pantai, lalu kenalkan anak pada karang, kerang dll. 

Membawa Fayda pada alam yang segar dan pantai, bisa mengoptimalkan kecerdasan naturalis yang ada pada Fayda. Bahkan Fayda berani memgang dan memeluk ular. Sayang foto Fayda sedang memeluk ular tidak ada :(






Anak saya, Farras pernah berkata pada saya dan ayahnya kalau suatu hari nanti, ketika dia besar nanti, Farras ingin menjadi dokter. Aamiin. Semoga terkabul ya Nak... Karena Farras ingin menjadi dokter, maka Fayda pun dengan spontan bilang kalau dia pun ingin menjadi dokter seperti kakak. Lalu saya berpikir, bagaimana seandainya keinginan/cita-cita anak-anak saya tidak berubah sampai besar? Lho... bukannya bersyukur sih Bu, anak-anaknya memiliki cita-cita tinggi? Saya sangat bersyukur, hanya saja biaya pendidikan sekolah kedokteran itu tidaklah kecil/sedikit. Berapa ratus juta yang harus saya keluarkan. Perhitungan amat, Bu sama pendidikan anak-anak. Oh... enggak, saya enggak perhitungan, tapi saya harus menghitung. Anak-anak saya hidup dalam kondisi sederhana, biasa saja, tidak wah, mewah atau berlebih. Untuk itu, mulai dari sekarang saya harus menghitung, berapa pengeluaran untuk pendidikan anak-anak saya nanti.

Satu hal yang selalu saya tekankan pada Farras dan Fayda, terutama Farras. Belajar yang rajin, membaca yang sering, sehingga Farras dan Fayda bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas. Kalau cerdas, InsyaAllah bisa mendapatkan beasiswa. Siapa tau.... Mendapatkan beasiswa menjadi salah satu alat, memudahkan saya untuk mendapatkan dana pendidikan buat anak-anak. Namun mendapatkan beasiswa pun tak semudah membalikan telapak tangan. Sehingga sayapun tidak bisa mengandalkan seratus persen pada beasiswa.

Nutrisi, stimulasi dan menyiapkan Bekal Masa Depannya berupa dana pendidikan, akan mewujudkan cita-cita anak-anak kita kelak.

Dan ternyata nih, bukan hanya para orangtua yang peduli pada Bekal Masa Depan anak-anak. Morinaga Chil-Go! juga peduli. Bekal Masa Depan dari Morinaga Chil-Go! sudah merupakan paket lengkap. Dari mulai nutrisi yang dibutuhkan anak-anak usia 1-12 tahun yaitu berupa Morinaga Chil-Go!, Morinaga MI Play Plan untuk mengoptimalkan kecerdasan majemuk anak-anak yaitu dengan beragam permainan yang ada di dalamnya, juga dana pendidikan dengan program Bekal Masa Depan Morinaga Chil-Go! 

Ingin tahu, seperti apakah Bekal Masa Depan Morinaga Chil-Go? Oke kita lihat dan perhatikan mekanismenya. Sebelumnya Bunda juga bisa melihat dan membaca langsung di www.bekalmasadepan.com

Ada dua mekanisme yang bisa Bunda/Ayah ikut dalam program Bekal Masa Depan Chil-Go! ini.

Pertama : Mekanisme Online



1. Langkah pertama, Bunda atau Ayah dapat membeli Morinaga Chil-Go! sebanyak minimal 6 botol dalam satu struk belanja di toko offline seperti Indomaret, Alfamart atau toko-toko yang terdaftar di website www.BekalMasaDepan.com



2. Daftarkan diri Bunda/Ayah ke www.bekalmasadepan.com/login. Ikut bergabung pada program Bekal Masa Depan Morinaga Chil-Go! dengan mengisi formulir BMD, supaya Bunda/Ayah mendapatkan kode unik yang dipakai ketika hendak mengunggah foto/video ide permainan.



3. Setelah mendapatkan kode unik, Bunda/Ayah bisa langsung menuangkan/unggah ide permainan yang bisa menstimulasi si kecil untuk menjadi Generasi Platinum yang Multi Talenta.











4. Bagikan ke sosial media Bunda sertakan hastag #BMDChilGo dan tag 5 teman Ayah atau Bunda lainnya.









Kedua : Mekanisme Offline





1. Langkah pertama, seperti pada mekanisme online, Bunda/Ayah dapat membeli minimal 6 buah Morinaga Chil-Go! dalam satu struk belanja di toko offline seperti Indomaret, Alfamart atau toko-toko yang terdaftar di website www.BekalMasaDepan.com. Struk-nya jangan hilang ya Bunda... 

2. Isi Formulir dan kirimkan struk pembelian Kirim ke PT Bounche Indonesia Thamrin Office Park AA03-AA05 Jl. Boulevard Teluk Betung - Jakarta 10240. Formulir bisa diunggah di web www.bekalmasadepan.com beserta struk pembelian Morinaga Chil-Go!

Masukan formulir yang sudah diisi berikut struk belanja Morinaga Chil-Go! ke alamat diatas. Lalu kirimkan melalui pos.







3. Ayah atau Bunda akan diberikan notifikasi berisi kode unik melalui email dan sms bila bukti struk dinilai valid oleh juri. 

4. Unggah ide Ayah atau Bunda dalam menstimulasi Si Kecil untuk menjadi Generasi Platinum yang Multi Talenta. Dan ini adalah link ide permainan yang sudah saya unggah. http://www.bekalmasadepan.com/galleries/detail/bermain-titian-bambu

5. Bagikan ke sosial media Ayah atau Bunda sertakan hastag #BMDChilGo dan tag 5 teman Bunda lainnya.

Mudah kan ya Bunda/Ayah? Silahkan kirim sebanyak-banyaknya ide permainan Bunda/Ayah yang bisa dilihat oleh yang lain. Satu kode unik untuk satu ide permainan untuk menstimulasi buah hati kita agar menjadi Generasi Platinum yang Multi Talenta.

Ayo Bunda/Ayah wujudkan masa depan si kcil dengan ikut serta pada program Bekal Masa Depan Morinaga Chil-Go! dengan hadiah asuransi dana pendidikan senilai ratusan juta rupiah dan jumlah total senilai 3 milyar! 





Facebook: Morinaga Platinum
Twitter: @Morinagaid
Instagram: @MorinagaPlatinum

19 comments:

  1. Banyak jenis kecerdasan ya, mba. Yang paling menonjol dari kecil biasanya akan terbawa sampai mereka besar. dan bisa jadi mata pencaharian. mumpung masih kecil anak2 bisa eksplor berbagai kegiatan yang menstimulasi kecerdasan mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, selain itu penting juga menyiapkan bekal masa depannya berupa dana pendidikan

      Delete
  2. Wah Fayda ternyata aktif sekali yah mbaaak...

    Duh, jadi pengen dapet hadiah asuransinya juga dari chil-go nih, lumayan banget kan tuh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba aktif, tapi lebih aktif lagi Farras. bukan lumayan lagi sih itu mah mba hihihi

      Delete
  3. Aktif banget ya Fayda, bisa jadi atlet nih. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba aktif. aktif badan, aktif mulutnya juga hehe... bnyk ngomong mba, cerewet :)

      Delete
  4. Menstimulasi kecerdasan anak itu sungguh penting ya, Mbak.
    Waaah, Fayda semakin sehat dan cantik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pak ustad sangat penting.
      hehe... makasih pak, Alhamdulillah

      Delete
  5. serunyaaa Fayda bisa main bebas gitu..
    belajar sambil bermain yah Mbak :)

    ReplyDelete
  6. wah mba santi, mantep bgt deh permainan anak-anaknya seru bgt. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. anak2 emang senengnya yg kayak begitu mba hehe

      Delete
  7. Dek Fayda mengingatkan saya pada masa kecil dulu yang suka manjat :D
    Semoga cita-cita Farras dan Fayda jadi dokter bisa terkabul, ya, Mbak (y)

    ReplyDelete
  8. anak-anakku suka manjat-manjat bambu yang untuk jemuran :D...anak-anaknya excited emaknya lemes :P

    ReplyDelete
  9. mau ikutanjug aah ,padahal aku sering beli chil-gonya. terima kasih infonya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mba ikutan. Hadiah dana pendidikannya 5oo juta lho... :)

      Delete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran