Thursday, February 23, 2017

Antara Olahraga, Pola Makan dan Diabetes

Hari ini Farras sedang ikut O2SN SD cabang Pencak Silat tingkat kecamatan Serang. Hari sebelumnya Farras dipercaya untuk ikut OSN bidang studi IPA namun gagal melaju ke tingkat kabupaten/kota. Farras berada di posisi 9 se-kecamatan Serang, sementara yang diikutkan dalam lomba tingkat kabupaten hanya peringkat 1 s/d 3. Saya sempat frustasi, karena persiapan Farras sudah matang, dan soal-soal yang keluar pun tidak berbeda jauh dengan yang dibahas Farras di rumah, Farras pun bilang soalnya gampang-gampang kok Bu... Soal mulai dikerjakan jam 09.00 WIB dan Farras sudah selesai jam 09.30 WIB, itu pun sudah Farras periksa berulang kali, sampai 7 kali. Dan saking seringnya dikoreksi lagi, Farras sampai hapal soal-soal esai-nya dan jawabannnya. Dan jawabannya pun betul. Itu cerita versi Farras dan saya percaya. Namun mengenai hasil, saya tidak tahu apa-apa. Sementara Farrasnya sendiri nyelow aja... :) gak merasa beban atau merasa gak enak karena tidak berhasil melaju ke tingkat selanjutnya. Ya... sudahlah mungkin memang belum waktunya...




Kembali ke pencak silat.... Sejak kecil Farras memang sudah mengenal cabang olahraga, karena memang anaknya senang bergerak, senang olahraga terutama sepak bola yang saat ini sedang digandrungi. Lalu kenapa malah ikut pencak silat? hehe... Kebetulan tahun kemarin Farras juga ikut O2SN cabang pencak silat, dan tahun ini diikutsertakan lagi. Selain bidang akademis, saya dan suami saya pun memang mendukung Farras dalam bidang olahraga dan seni. Walaupun suara Farras fals kalau sedang menyanyi, tapi Farras sudah belajar bermain gitar, dan senang memainkan pianika juga senang nge-doodle.

Kalau sekiranya anak-anak sudah terlihat lama tidak berolahraga karena kesibukan, kami mengajaknya berolahraga bersama-sama seperti lari pagi atau sore di alun-alun sambil senam. Atau suami saya mengajak Farras membawa bola dan bermain bola di alun-alun. Kami sengaja mengajak anak-anak untuk tetap selalu berolahraga, agar kegiatan ini bisa menjadi kebiasaan yang baik hingga anak-anak besar. Tidak seperti orang tuanya yang jarang berolahraga :) Karena dengan berolahraga, tubuh Insya Allah selalu sehat dan bugar, terhindar dari penyakit salah satunya adalah penyakit diabetes. Olahraga bisa menghindarkan anak-anak dari obesitas yang akan menimbulkan penyakit jantung, diabetes, dll.  Dan dengan berolahraga bisa menjadi cara tepat untuk mengobati diabetes, selain menjaga asupan makanan. Penyakit diabetes sekarang ini sudah mulai banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Dan cara menghindari penyakit ini adalah dengan berolahraga dan pola makan yang baik. Saya ingin anak-anak mencintai olahraga sampai dewasa. Dan supaya anak-anak mencintai olahraga sampai dewasa kelak, untuk itu perlu diajarkan dan dibuat senang pada olahraga sejak anak-anak. Bagaimana dengan ibu-ibu yang lain? :)

4 comments:

  1. wah anaknya mba pinter ya, soalnya juga sampe hapal hehe

    ReplyDelete
  2. Semangat ya Farras... :)
    Keren ey pencak silatnya. Anakku ikut karate skr udah bosen mbak :) gabisa dipaksa deh

    ReplyDelete
  3. Hebat Farras... Memang kudu diajak sejak dini ya mbak... Enak juga klo anak punya minat.

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran