Thursday, June 22, 2017

Dipakai Untuk Apa Uang THR Kita?


Biasanya kalau sudah masuk minggu kedua atau ketiga bulan Ramadhan, ibu-ibu sudah kasak kusuk berbicara tentang THR. Entah ibu rumah tangga atau ibu bekerja. Kebutuhan akan mudik, sajian saat lebaran, membeli pakaian untuk anak-anak, dll menjadikan kita, para ibu-ibu yang mengatur keuangan keluarga membutuhkan biaya tambahan. Jadi ketika THR datang terlambat, maka sang pengatur keuangan rumah tangga akan gelisah.

Kalau orang dewasa, butuh THR itu pastinya sebelum lebaran datang untuk mencukupi pos-pos yang jika di hari-hari biasa tidak ada. Tapi untuk anak-anak, mereka pun menunggu THR *baca angpau* dari orang-orang dewasa tapi di saat lebaran tiba. Saat lebaran, anak-anak berbondong-bondong mendatangi setiap rumah untuk mendapatkan 'THR'-nya. Walaupun hanya selembar dua ribuan misalnya, mereka tetap senang. Yang penting dapet angpau :) Tradisi seperti ini pasti ada di setiap kota di Indonesia. Saya suka geli sendiri dengan bagi-bagi angpau ini. Gelinya jadi seolah tukeran angpau. Anak kita diberi angpau oleh tetangga kita, anak tetangga kita pun diberi angpau oleh kita. Jadi seperti tukeran uang kan? hehehe.... Tapi itulah dunia anak-anak. Jangankan di lingkungan tetangga, lingkungan keluarga juga begitu. Kita memberikan angpau pada keponakan-keponakan kita, adik atau kakak kita juga memberi angpau pada anak-anak kita :)

Berbicara mengenai THR-nya orang dewasa, para ibu khususnya harus bisa mengatur sebaik-baiknya keuangan keluarga. Pos-pos dari uang THR harus benar-benar pas, jangan sampai 'over load', sehingga kita tidak akan merasa kekurangan akan THR yang kita terima. Berapapun, harus kita syukuri. Manfaatkan sebaik-baiknya. Tapi jangan lupa pada infaq dan zakat. Zakat-nya jangan zakat mall saja, tapi yang paling penting adalah zakat maal kita. Manfaatkan bulan Ramadhan dengan hal-hal yang mulia seperti mengeluarkan infaq. Jika infaq di hari-hari biasa misalnya hanya sekedarnya, tapi di bulan Ramdahan ini harus lebih ditingkatkan lagi, lebih dibanyakin lagi, karena pahalanya adalah 700 kebaikan. Mengeluarkan infaq ibarat kita menanam pohon. Dari pohon-pohon itu akan tumbuh ranting dan dahan. Dan ranting dan dahan itulah pahala-pahala kebaikan kita. Bisa kita bayangkan berapa banyak ranting dan dahan dari sebuah pohon. Banyak banget kan? Jadi di saat kita mendapatkan rezeki berupa THR, jangan sampai lalai akan zakat dan infaq, terutama zakat karena itu adalah wajib. Belum tentu kita akan ketemu dengan Ramadhan berikutnya kan?

Kalau saya, jika mendapatkan THR, pos-pos yang saya keluarkan dari THR itu adalah memberi tambahan berupa uang dan atau barang seperti pakaian, mukena atau kue-kue kering untuk ibu saya, ini termasuk infaq. Karena mengeluarkan infaq yang paling pertama adalah untuk orang tua kita dulu, lalu saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita, baru orang-orang di sekeliling kita yang memang masih 'kurang'. Lalu infaq untuk yang lainnya, zakat termasuk zakat fitrah, membelikan pakaian untuk anak-anak dan keponakan-keponakan saya, membeli kue-kue kering sebagai sajian jika ada tamu (untuk kue-kue kering saya lebih sering membeli, karena kalau membuat tidak ahli), menyediakan uang kecil lembaran untuk angpau anak-anak dan keponakan-keponakan saat lebaran. Saya tidak mudik, karena keluarga besar saya dan suami tinggal di satu kota. Jadi saya tidak menyediakan pos pengeluaran mudik. Dan saya juga tidak menyediakan pos untuk membeli bahan makanan atau lauk pauk dan ketupat atau lontong saat lebaran, karena kalau makan saat lebaran, kami selalu makan di rumah ibu saya atau ibu mertua saya :) Jadi pos pengeluaran itu saya skip :)

Selamat menggunakan uang THR dengan bijaksana, sehingga THR akan terasa bermanfaat :)

14 comments:

  1. Hi..hi, bener juga..angpau itu sebenarnya hanya berputar.. , dan anak2 sudah senang luar biasa.
    Klo aku, uangnya anak2 tak suruh nyisihin buat nabung, beli perkap sekolah.. Dan sebagian kecilnya tak biarin mo dipke apa.. Paling dipke beli mainan😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama mba, saya juga begitu :) dan kalo lebaran itu pasti anak2 pada beli mainan ya...

      Delete
  2. Baiknya memang gitu sih. Dibikin pos-pos biar ga overbugget. Saya ga pake pos-posan. Jadinya habisnya kemana aja ga tau ding :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo di pos2 gitu, jadi ketauan duitnya abis buat apa hehe

      Delete
  3. Angpau itu yang perputarannya serem. Anak2 yg udah ngerti jajan langsung setoran ke warung/minimarket terdekat -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mbak :D
      Apalagi sekarang banyak onlineshop bertebaran dimana2 :D

      Delete
  4. wah, cara yang bijak mengalokasikan dana THR ya :)

    ReplyDelete
  5. kebijakan penggunaan THR tentu tergantung oada kebutuhan dan kondisi pada setiapnya, kalau saya mah THR yang lumayan tebal bahkan padet itu hanya untuk dipake bayar Zakat Fitrah untuk seluruh keluarga doang, selebihnya disimpen dibawah baju, maklum semua kebutuhan lebaran dari A sampe dengan Z ngambilnya bukan dari THR tapi dari pemasukan laen....keren kan saya mah ya?...bos idan teaaaa

    ReplyDelete
  6. hehehehehe aku sih beli barang yang belom kebeli bulan sebelumnya

    ReplyDelete
  7. Iyes Mbak, aku gapuna THR. Btw alhamdulillah rejeki berleih bisa buat servis motor, servis lepi hehehe

    ReplyDelete
  8. Aku bilang sama anak-anak ditabung ajaa mbaaa

    ReplyDelete
  9. Udah habis THR buat adek adek lucu di rumah nh :)

    ReplyDelete
  10. iya memang, thr harus ada pos2nya ya mbak. kalo engga justru overload karena kita merasa ada uang lebih :)

    ReplyDelete
  11. Kalau saya kalo udh msk lbran .. over bugdet .. tdk tahu uang udh habis untuk kprluan ini itu

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran