Friday, November 28, 2014

Bayi Meninggal Dalam Kandungan



Hari ini sehabis membaca Tabloid Nova di rubrik peristiwa berjudul 'Bayi Meninggal Saat Dilahirkan', saya jadi ingat peristiwa yang menimpa adik saya sekitar dua bulan yang lalu. 

Sungguh peristiwa yang tidak kami duga sama sekali. Sama dengan cerita dari pasangan yang kisahnya diangkat di Tabloid Nova tersebut, bahwa ketika hamil, kondisi bayi ketika diperiksa bidan (adik saya memeriksanya ke bidan), selalu baik. Dari trimester pertama sampai usia kehamilan 9 bulan, bidan selalu bilang, kondisi bayi bagus dan baik. Menurut bidan hasil USG di bidan pun mengatakan hal yang sama, bayinya baik-baik saja. Tentu adik saya dan suaminya merasa bahagia.

Hingga..... saatnya prediksi melahirkan tiba, sang bayi belum 'keluar' juga. Sudah lewat kira-kira satu minggu dari prediksi bidan. Saya sempat khawatir juga sih, tapi mengingat saya pun pernah mengalami melahirkan anak yang lahirnya 'molor' hingga 2 minggu, membuat saya berpikir, ah... mungkin salah menghitung HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) sehingga bayi adik saya belum mau 'keluar'. Terakhir mengontrol kandungan adalah ketika bidan memprediksi adik saya melahirkan hari itu, dan katanya bayinya baik-baik saja, mungkin memang belum waktunya melahirkan. Jadi adik saya disuruh pulang dulu. Setelah itu, adik saya sempat merasakan mulas yang sangat. Dan akhirnya adik sayapun kembali mengunjungi bidan yang memeriksanya. Dan sungguh berita yang mengagetkan, bahwa detak jantung bayi HILANG. Adik saya dirujuk ke Rumah Bersalin, di USG di Rumah Bersalin tersebut, dan ternyata memang benar, denyut jantung bayinya sudah tidak ada. MasyaAllah...... bagaimana perasaan adik saya saat itu? pastinya hancur lebur. Bayi yang dijaga dengan baik selama 9 bulan, ternyata belum juga dilahirkan sudah tak bernyawa. Hendak mengeluarkan bayinya pun mungkin sudah tak kuasa. Yang seharusnya bisa mendengar tangis bayi dengan rasa haru dan bahagia, tapi tak bisa. Yang ada malah bayi yang sudah tak bernyawa. Hati saya pun serasa diiris-iris pisau. PEDIH dan SAKIT. Adik saya diinduksi untuk bisa mengeluarkan bayi dalam perutnya. Tapi setelah sehari semalam menahan rasa sakit yang tak terkira, pembukaan jalan lahir belum bertambah. Tetap di posisi pembukaan 3. Rasa khawatir dan rasa kasihan pada adik saya, membuat ibu saya dan suami adik saya, mengambil langkah operasi caesar saja. Setelah menahan rasa sakit dan kelelahan yang sangat, akhirnya adik saya di operasi caesar. Setelah operasi selesai, melihat bayi adik saya yang sudah tak bernyawa lagi, tiba-tiba saya menangis sesegukan, yang membuat saudara-saudara disitupun menangis semua. Pengorbanan dan penderitaanmu adikku, semoga surga balasannya. 

Dokter di Rumah Bersalin itu mengatakan bahwa bayi yang ada dalam kandungan adik saya kehabisan oksigen. Saya yakin kejadian ini adalah murni keteledoran bidan dan lambatnya penanganan persalinan adik saya. Bidan tidak cermat akan 'tanda-tanda' kelahiran bayi adik saya, sehingga bayi terlalu lama di dalam rahim adik saya yang menyebabkan bayi kehabisan oksigen.
Kebanyakan bayi kekurangan oksigen terjadi karena janin belum dimonitor dengan hati-hati.
Kejadian ini adalah pengalaman berharga untuk kami semua, khususnya adik saya. Semoga kami bisa memetik hikmah dibalik peristiwa tersebut. Resiko ibu hamil memang selalu ada. Selalu berhati-hati dan jeli akan kondisi bayi dan kesehatan sendiri, sangat diperlukan oleh ibu hamil.

38 comments:

  1. astaghfirullah, mudah2an adik mba sabar, dapat penggantinya lagi yang baik

    ReplyDelete
  2. Menyedihkan sekali, ya. Hanya karena keteledoran bidan memprediksi hari kelahiran, akibatnya sangat fatal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya pak, mohon doanya pak. terima kasih pak...

      Delete
  3. Innaa lillaahi wa innaa ilahi rooji'uun. Turut berduka mbak, insya Allah pelajaran untuk kehamilan selanjutnya

    ReplyDelete
  4. sedih bgt.. ga kebayang gmn rasanya..
    smoga adiknya mak santi ttp sabar dan kuat

    ReplyDelete
  5. Innalillahi... gak terbayang bagaimana perasaannya :(
    semoga selalu diberikan kekuatan oleh Allah, Amin...

    ReplyDelete
  6. Ya Allah, nyesek banget bacanya mbak :(
    Semoga diberi ganti ya mbak

    ReplyDelete
  7. Ikut berduka ya mbaak.Semoga adiknya diberi ketabahan dan kesabaran.

    ReplyDelete
  8. pasti sedih bgt ya mak.. hiks.. sy dlu klo periksa hamil suka di dokter kandungan,soalnya berasa "puas" krn sy bisa liat baby'y langsung/di usg.turut brduka mak utk adik'y dan kel,smg segera diberi momongan lagi... :)

    ReplyDelete
  9. Terharu, sabar iya mbak buat adiknya :)

    ReplyDelete
  10. innalillahi.....tahun lalu teman deketku ninggal 22nya,bikin shock bangettt :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Innalillahi wainnailaihi raajiuun, turut berduka juga ya mbak..

      Delete
  11. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Bisa macam2 penyebabnya, Mbak. Bisa juga saat diperiksa bidan memang maih baik2 saja, kejadiannya seketika, maksudnya secepat kilat, entah apa penyebabnya.

    Adik saya pun mengalami ini beberpa thn yl tapi bayinya masih 4 bulan. Adik saya masih bisa melahirkannya normal. Sedih. Saya pun ikut sedih.

    Insya Allah surga balasannya untuk kesabaran kehilangan buah hati yang sudah dikandung 9 bulan. Semoga adik Mbak Santi cepat mendapat gantinya yangl ebih baik.

    ReplyDelete
  12. innalillahi wa innailaihi rodjiun..., ibu hamil memang wajib menjaga kesehatan dan memonitor secara teliti dan kontinue kesehatan jabang bayinya dalam rahimnya...ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan......
    keep happy blogging always...salam dari makassar :-)

    ReplyDelete
  13. astaghfirullah... semoga adik mba diberi kekuatan dan ketabahan ya, Mba. Semoga mendapat penggantinya dari Allah SWT. aamiin..

    ReplyDelete
  14. Innalillahi wa innailaihi roji'uun. Semoga adiknya tabah ya, Mak

    ReplyDelete
  15. Nyesek rasanya membacanya, Mbak. Semoga adik Mbak segera diberi anugerah kehamilan lagi dan memetik pelajaran berharga dari persitiwa ini, termasuk memilih bidan, lebih jeli merasakan kondisi bayi maupun kesehatan diri.

    ReplyDelete
  16. saya turut berduka dan berdoa agar adik mbak cepat diberi gantioleh Allah SWT, semua musibah pasti adamaksut dariIlahi.

    ReplyDelete
  17. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un... :'(
    mbaaa, ceritanya mirip seperti yg saya alami.. salam buat adik mba ya.. #peluk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga mak Delyanet dan adik saya diberi kekuatan dan kesabaran ya....

      Delete
  18. Pesan penting untuk kita selalu cermat menjaga kandungan, terima kasih mak ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak, harus cermat dlm menjaga kandungan, setuju :)

      Delete
  19. innalillahi....

    menyedihkan sekali :'( mudah2an adiknya mbak diberi ketabahan ya....wlwpun berat sekali rasanya T_T apalagi hal ini trjadi krna keteledoran pihak lain.
    pembelajaran ni supaya kelak pembaca (dan juga saya) klo hamil pilih ahli medis yang teruji...

    postingan yg bermanfaat :'(

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran