Wednesday, April 17, 2013

Kuliner Banten


Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua.

Banten
adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini dulunya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun dipisahkan sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Pusat pemerintahannya berada di Kota Serang. (sumber : Wikipedia)

Dan saya tinggal di pusat pemerintahan provinsi Banten, Serang.

Banten banyak sekali memiliki ciri khas. Mulai dari makanannya, tempat-tempat wisatanya, tempat-tempat bersejarahnya, Batik Bantennya, bahasanya, ada yang memakai bahasa Sunda Campuran, Sunda Kuno, Sunda Modern, dan bahasa Indonesia, di Serang dan Cilegon, bahasa Jawa Banten digunakan oleh etnik Jawa. Dan, di bagian utara Kota Tangerang, bahasa Indonesia dengan dialek Betawi juga digunakan oleh pendatang beretnis Betawi. Di samping bahasa Sunda, bahasa Jawa, dan dialek Betawi, bahasa Indonesia juga digunakan terutama oleh pendatang dari bagian lain Indonesia. Sementara saya di rumah menggunakan bahasa Sunda dan Indonesia. Untuk bahasa Jawa Banten, saya tidak lihai malah bisa dibilang tidak bisa.
  Saya tidak akan membahas segala macam keunikan yang ada di Banten, saya hanya akan membahas makanan yang ada di Banten. Banten memiliki makanan khas, baik berupa makanan ringan (camilan), ataupun makanan berat (utama). Diantara makanan Banten yang patut dicoba dan pasti enak, yaitu :

Rabeg
Masakan yang terbuat dari daging kambing, (daging sapi pun bisa) yang rasanya pedas. Untuk yang       menyukai pedas, bisa mencoba masakan ini. Maknyos :)




Sate Bandeng
Terbuat dari ikan bandeng yang dihancurkan (tentu tulang-tulangnya sudah dibuang terlebih dahulu) ditambah dengan bumbu-bumbu khas, dan juga menggunakan santan dan gula merah, rasanya ada gurih dan manisnya, paduan yang sempurna. Saya sangat menyukai Sate Bandeng ini. Di Serang banyak sekali orang yang menjajakan makanan ini. Harga satu buahnya bervariasi, tergantung dari besar kecilnya Ikan Bandeng. Untuk Ikan Bandeng yang kecil, bisa diperoleh dengan harga sekitar Rp. 15.000,- per buah.




Nasi Uduk + Empal Daging
Memakan nasi uduk khas Banten dengan tambahan daging empal, sungguh nikmat rasanya, dan biasanya dinikmati  pada waktu malam hari. Di Serang, banyak sekali pedagang yang menjajakan Nasi Uduk + Empal Daging ini pada malam hari. Jika hendak berkunjung ke Serang, jangan lupa mencicipi Nasi Uduk ini.Sungguh khas.... :)



Sate Bebek Cibeber
Sate Bebek ini pun banyak sekali pengggemarnya.



Nasi Sumsum
Nasi yang dibungkus daun pisang lalu dibakar, isinya berupa sumsum tulang kerbau. Memakannya ditambah sambal dan irisan mentimun dan irisan tomat. Dan Nasi Sumsum ini pun biasanya dijajakan pada malam hari. Nasi Sumsum inipun merupakan makanan favorit saya. Di Serang, Nasi Sumsum ini bisa ditemukan di Alun-Alun Kota Serang, di Pasar Lama Serang.



Ketan Bintul
Terbuat dari beras ketan ditambah dengan kelapa yang disangrai, biasanya jika bulan Ramadhan tiba, sajian khas ini selalu ada pada saat berbuka puasa. Dan Ketan Bintul ini jika bulan Ramadhan, bisa dijumpai di daerah Pasar Lama Serang, disini banyak sekali yang menjual makanan ini. Saya lebih suka memakan Ketan Bintul ini dengan tambahan Empal Daging khas Serang juga tentunya. Hmmm... 



Emping
Terbuat dari biji melinjo, bisa dijadikan sebagai ganti kerupuk.



Otak-Otak
Ini juga termasuk makanan kesukaan saya, otak-otak. Dimakan bersama sambal kacang, rasanya tak ada henti-hentinya untuk memakannya.



 


Leumeung
Terbuat dari beras ketan yang dimasukan ke daun pisang lalu dimasukkan kembali ke dalam bambu dan dibakar. Saya suka ini. Tapi jika saya ingin  mendapatkan makanan ini, jauh dari tempat saya tinggal, Serang. Makanan ini banyak dijual di daerah Malingping, Banten Selatan. 




Kulit Tangkil
Makanan ini terbuat dari kulit melinjo yang sudah matang, enak sekali jika dimakan dengan nasi panas, biasanya masakan ini ada jika ada acara maulid Nabi Muhammad SAW. Kulit Tangkil ini biasanya dimasak dengan cara ditumis menggunakan cabai merah dan cabai hijau.Tapi jika tidak terbiasa memakan Kulit Tangkil ini, biasanya tidak suka, karena rasanya agak getar. Tapi saya suka, apalagi jika memakannya ditambah dengan sambal goreng kentang.



Jojorong
Terbuat dari tepung beras yang dimasak bersama santan, setelah matang di taruh dalam wadah daun pisang dan dibawahnya diberi gula aren cair, setelah itu di kukus. Ada yang memakannya menggunakan sendok, tapi lebih berseni jika memakannya disruput, tapi awas.. jangan sampai gula aren yang ada di bawahnya mucrat ke mana-mana :) Ini adalah camilan kesukaan saya juga.



Cuwer
Saya suka cuwer. Makanan ini berwarna hijau, memakannya menggunakan kelapa parut, biasanya disajikan pada saat berbuka puasa di bulan Ramadhan. Saya juga biasa menyantapnya jika berbuka puasa di bulan Ramadhan. 




Gipang
Makanan ringan manis rasanya, lengket-lengket di gigi :)




Ceplis
Terbuat dari buah melinjo, hampir sama dengan emping, hanya bentuknya lebih kecil dan banyak rasanya, ada yang manis,pedas dan asin.Tapi awas.... jangan terlalu banyak mengkonsumsinya. Saya lebih suka yang rasanya pedas dan manis.



Leupeut
Nah... ini dia, saya suka Leupeut. Terbuat dari beras ketan dan kelapa, dibungkus menggunakan daun kelapa, lalu dikukus.



Apem
Apemnya berwarna putih, dimakan menggunakan kuah yang terbuat dari gula merah. Biasanya sebagai makanan berbuka puasa pada bulan Ramadhan. Apem putih ini salah satu makanan favorit saya. 



Semua makanan khas Banten, saya suka....

Selain makanannya yang mempunyai ciri khas, Banten juga memiliki tempat-tempat wisata yang diantaranya sudah terkenal. Pantai. Banten  memiliki keindahan pantai yang patut ditengok. Pantai-pantai yang terkenal di Banten diantaranya adalah Pantai Anyer, Pantai Carita. Selain Pantai,  tempat wisata yang patut dikunjungi pula jika ke Serang yaitu Masjid Agung Banten, sebagai tempat bersejarah Banten, Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Dua/Pulau Burung, Pulau Umang, Gunung Krakatau, Tanjung Lesung, Rawa Dano.
Serunya Banten dengan segala keunikannya.



Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri


 #gambar makanan diatas diambil dari berbagai sumber#

26 comments:

  1. rabeg, sate bandeng, otak2, Nasi Uduk + Empal Daging emang maknyoss hehe.. apalagi nasi uduk+rabeg malam2 di depan ruko2 yg sebrang semacam Rutan (Pocis) itu lho kak... emm bikin ketagihan :D
    kalo kulit tangkil di kampus ada cuma sepertinya kurang begitu suka hehe

    ReplyDelete
  2. Wahh... ternyata sudah mencicipi banyak makanan khas Banten ya :) Nasi uduk + empal daging kalo malam hari banyak dijual di daerah Lontar arah ke Pocis tepat depan Rutan. Kampusnya dimana?

    ReplyDelete
  3. hehe..
    sy di kampus tiap hari tapi ga kuliah cuma "ngurusi" orang kuliah di per4an ciceri (Carefour)ke timur dikit, kampus depan kantor walikota serang/es rizki tau kan namanya. 2 tahun berjalan mbak disitu

    ReplyDelete
  4. Waah, banyak juga jenis kuliner Banten yah. Rabeg itu kan semacam soto yah. Sebaiknya dituliskan bumbu-bumbunya apa saja dan apa yang membedakannya dengan soto yang lain.

    ReplyDelete
  5. dari semua itu aku kangen sekali dengan sate bebek, ceplis :d sukses ya mak lombanya

    ReplyDelete
  6. @ Topics : oh... tentu tau dong :)

    ReplyDelete
  7. @ Bunga Tongeng Andi : Bumbunya berbeda dengan soto. Berhubung saya juga belum pernah masak sendiri, jadi resepnya masih diumpetin hehehe...

    ReplyDelete
  8. @ hana sugiharti : kalo saya selalu kangen cuwer, karena adanya hanya jika bulan puasa. Ketan bintul dan apem, sekarang selain bulan puasa,di bulan2 lain pun ada :) Tapi tetap, kenikmatannya berbeda ya, jika menyantapnya bukan di bulan Ramadhan :D

    ReplyDelete
  9. makanannya bikin laper mbak...
    kepingin banget nyoba sate bandeng.. apa beda dengan otak-otak bandeng atau bandeng presto ya?
    mau dong mbak delivery..hihihi

    ReplyDelete
  10. Kalo otak2 bandeng, saya belum tahu mba, tapi kalo dgn bandeng presto, jauh berbeda. Kalo saya lebih suka sate bandeng daripada bandeng presto. Sate Bandeng itu, ikan bandengnya dikeluarkan dari kulit ikannya (butuh keterampilan khusus kalo ini sih..), lalu ikannya dihancurkan ditambah bumbu2,santan,gula. Dan dimasukkan kembali ke dalam kulit bandengnya, dibakar deh...
    Kalo delivery, kawatir asem mba, krn ga tahan lama, apalagi jika dlm kondisi tertutup terus (kekekeb) kalo bahasa sunda nya hehehe....

    ReplyDelete
  11. mauu icip2 kulinernya Maak :D
    masih adakah :P

    ReplyDelete
  12. kulinernya sedap-sedap ya, jadi pingin coba Rabeg, Rabeg itu spt kari kambing ya

    ReplyDelete
  13. @ Nchie Hanie : masih banyak di Serang, mak... mampir dong ke Serang... :)

    ReplyDelete
  14. @ Lisa Tjut Ali : Mantap pokoke mak :) ya.. betul mba, mirip kari kambing.

    ReplyDelete
  15. Ngiler sama bandengnya mbak .. saya penggemar bandeng. Kapan2 kalo ada rezeki ke Banten mau minta ditraktir ini ah sama mbak Santi *lho?* hehehe

    ReplyDelete
  16. kayanya didaerah sukabumi ada cibeber juga ya

    ReplyDelete
  17. Makanannya bikin ngiler semua nih mbak.. penasaran dengan sate bebek dan sate bandengnya

    ReplyDelete
  18. @ Mugniar : ayo ke Serang mba.. ntar saya traktir sate bandeng :)

    ReplyDelete
  19. @ Lidya : waduh... saya kurang tahu, mba... Mungkin saja ada :)

    ReplyDelete
  20. Rabeg ini nama umumnya gulai yah mak :D kalo di Solo tu tengkleng.. just penamaan saja kali yah mak, tapi rasanya sama :D
    Kalo otak-otak sepertinya tiap daerah ada kali yah mak..dan i like otak-otak ;)
    jadi laper ihhhhhhh...Mak Santi tanggung jawab hehehe

    ReplyDelete
  21. Iya... sepertinya sama dgn gulai atau kari, hanya namanya saja mgkn yg berbeda juga pastinya ada unsur bumbunya juga yg berbeda. Saya yakin di setiap daerah punya otak2, tapi biasanya rasanya juga akan ada yg berbeda,walaupun mgkn tdk terlalu kentara.

    ReplyDelete
  22. saya naksir nasi uduknya :)

    kalau lepet dan apem, banyak di jatim :)

    kalau Anda, bisa masak yang mana saja hayooo? hihi

    ReplyDelete
  23. @ Arga Litha : Hayu... ke Serang. Kalo saya, jadi penikmat makanannya aja deh... hehehe..

    ReplyDelete
  24. @ manusia biasa : doyan juga ya.... :)

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran