Konon pada suatu desa terpencil
Terdapat sebuah keluarga
Terdiri dari sang ayah dan ibu
Serta seorang anak gadis muda dan naif!
Pada suatu hari sang anak bertanya pada sang ibu!
Ibu! Mengapa aku dilahirkan wanita?
Sang ibu menjawab,”Kerana ibu lebih kuat dari ayah!”
Sang anak terdiam dan berkata,”Kenapa jadi begitu?”
Sang anak pun bertanya kepada sang ayah!
Ayah! Kenapa ibu lebih kuat dari ayah?
Ayah pun menjawab,”Kerana ibumu seorang wanita!!!
Sang anak kembali terdiam.
Dan sang anak pun kembali bertanya!
Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ayah?
Dan sang ayah pun kembali menjawab,” Iya, kau adalah yang terkuat!”
Sang anak kembali terdiam dan sesekali mengerut dahinya.
Dan dia pun kembali melontarkan pertanyaan yang lain.
Ayah! Apakah aku lebih kuat dari ibu?
Ayah kembali menjawab,”Iya kaulah yang terhebat dan terkuat!”
“Kenapa ayah, kenapa aku yang terkuat?” Sang anak pun kembali melontarkan pertanyaan.
Sang ayah pun menjawab dengan perlahan dan penuh kelembutan. “Kerana engkau adalah buah dari cintanya!
Cinta yang dapat membuat semua manusia tertunduk dan terdiam. Cinta yang dapat membuat semua manusia buta, tuli serta bisu!
Dan kau adalah segalanya buat kami.
Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami.
Tawamu adalah tawa kami.
Tangismu adalah air mata kami.
Dan cintamu adalah cinta kami.
Dan sang anak pun kembali bertanya!
Apa itu Cinta, Ayah?
Apa itu cinta, Ibu?
Sang ayah dan ibu pun tersenyum!
Dan mereka pun menjawab,”Kau, kau adalah cinta kami sayang..”
~ Khalil Gibran~
Ketika kau hadir dalam perut ibu, ibu tak menyadarinya. Saat itu bulan Ramadhan tahun 2009. Ibu menamatkan puasa Ramadhan ibu satu bulan penuh, tanpa merasakan tanda apa-apa bahwa sebenarnya ada dirimu dalam rahim ibu. Hanya saja, pada saat itu ibu merasa penciuman ibu lebih tajam dari sebelum-sebelumnya. Tapi ibu tidak merasa 'curiga' bahwa ibu sedang mengandungmu, karena memang jadwal menstruasi ibu tidak teratur. Hingga suatu ketika, ibu ingin mencoba test pack. Dan ternyata memang hasilnya positif. Saat itu ayah dan ibu senang sekali. Ayah dan ibu akan mempunyai anak lagi, kakakmu akan memiliki adik. Ibu sempat bergumam dalam hati, "semoga perempuan." Tapi kalaupun diberi laki-laki lagi, tidak apa-apa, ibu tetap senang, yang penting bayi ibu sehat. Dan ibu pun mulai memperkenalkanmu pada kakakmu, dengan harapan, setelah kau lahir, kakakmu tidak akan cemburu padamu, walaupun selisih usiamu dengan kakakmu jika kau lahir nanti adalah 4 tahun. Tapi ibu tetap saja merasa khawatir akan adanya kecemburuan dari kakakmu, maka sejak dini ibu memperkenalkanmu pada kakakmu. Dan kakakmu terlihat senang akan memiliki adik.
Selama mengandungmu, kau tak rewel sama seperti sewaktu ibu mengandung kakakmu. Ibu tak pernah merasakan yang namanya morning sickness, ibu tak pernah merasakan yang namanya ngidam, pengen ini dan itu. Kegiatan ibu sehari-hari sangat nyaman, tidak pernah ada keluhan.
Kau sekarang sudah sekolah di Kober, setiap hari pasti kau meminta belajar pada ibumu. Entah itu belajar Iqro, Iqromu sudah lancar lho, Nak......, menghapal surat-surat pendek, belajar membaca Ba-Bi-Bu-Be-Bo, dan lain sebagainya, semua itu tanpa paksaan ayah dan ibumu, kau memintanya sendiri. Kadang tengah hari bolong, kau meminta belajar :) Lagu-lagu yang kau hapal pun bukan hanya lagu-lagu anak-anak. Lagu-lagu kebangsaan, lagu-lagu daerah sudah ada yang kau hapal. Watak dan sifatmu mirip dengan kakakmu, kau mudah terharu untuk hal-hal kecil yang menyentuh hatimu. Kau jarang menangis, tapi begitu menangis, suaramu keras, seperti menangis dibalik pengeras suara.
Jika kau berada di luar rumah, seperti di sekolah atau ketika kau main di rumah temanmu, kau termasuk anak yang kalem, nurut dan mudah mengalah. Tapi jika di dalam rumah, bermain dengan kakakmu, kau akan seperti kakakmu, tidak mau diam, senang berlari-lari sambil tertawa-tawa, bahkan cenderung 'galak' pada kakakmu. Sudah berapa kali kakakmu kena 'bogem' mu :) Kau anak yang lucu, kadang ucapanmu suka mengundang tawa. Tak jarang kakakmu pun suka tertawa terkekeh-kekeh karena ucapan atau tingkahmu. Kau anak yang mandiri, sejak usia 3 tahun, kau sudah bisa mandi sendiri, memakai baju sendiri, sering juga makan minta tak disuapi.
Fayda, gadis cilik ibu yang cantik, banyak orang yang terpesona akan dirimu, engkau memang menawan. Jadilah wanita yang tangguh, mandiri, santun dan lemah lembut. Tidak seperti ibumu yang tidak memiliki kelemahlembutan wanita. Menjadi wanita yang sholehah dan cerdas. Do'a ayah dan ibumu, semoga kau mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat kelak. Aamiin Ya... Robbalalamiin.
Semua yang ibu curahkan disini, adalah salah satu doa yang selalu ibu panjatkan pada Ilahi Robbi. Semoga doa-doa ayah dan ibu, selalu menyertai setiap langkah-langkahmu, sehingga kau selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa. Semoga suatu hari nanti, kau bisa membaca surat ibumu ini untukmu, Fayda Fatharani Muhayya, anak ibu yang menawan.
# Tongkat estafetnya saya lempar ke mba Tita Kurniawan, Bundanya Aisykha, lanjut ya Mak..... :)
ooowwwwhhh,so sweeettt,,,masih seperti yg lain2,,bikin terharu ,hickz
ReplyDeleteMakasih mba Hanna... Semoga mba Hanna pun cepat dapat momongan ya.... Aamiin
ReplyDeleteCantiknya Fayda,... segera besar nak dan penuhi doa dan impian ayah dan ibumu :)
ReplyDeleteAnak-anak memang selalu membawa banyak cerita. Salam buat si cantiiiik :)
ReplyDeleteHahaa.. So sweet mbak :D
ReplyDeletefayda cantik,,cepet besar ya nak,,aku terima tongkatmu mak,,tunggu ceritaku tentang bebiku ya,,big hug
ReplyDeletealhamdullillah turut bersyukur atas karunia Allah untukmu mbak....
ReplyDeletefaydaaa jadi anak yg sholehah yaa, tuh mama nya sayang bangeets ke fayda ^_^
ReplyDeleteAlhamdulillah anaknya cantik. Sehat selalu ya mbak.. Semoga jadi anak solehah
ReplyDelete@ IrmaSenja : Terima kasih Tante :)
ReplyDelete@ Nia Haryanto : iya mba, makasih :)
ReplyDelete@ Lucky Eno Marchelin : hehehe... makasih :)
ReplyDeleteHii Fadya cantik, sehat selalu dan selalu sayang bundamu dan semua orang yang sayang ke Fadya ya, Nak
ReplyDelete@ bunda aisykha : oke, saya tunggu :)
ReplyDelete@ puteriamirillis : Terima kasih mba.. :)
ReplyDelete@ Topics : Iya Om, Makasih :)
ReplyDelete@ noviaerwida : Aamiin. Terima kasih mba :)
ReplyDelete@ astin astanti : Iya Tante, makasih :)
ReplyDeleteImut2 amat mbak, jadi kepingin becanda ma anak2 :)
ReplyDeleteFayda senyumnya manis, deh :)
ReplyDeleteFayda cantikk.. semoga sehat selalu, tambah pinter, tambah cantik, gak bandel, jadi blogger cilik deh hehe
ReplyDeleteaku mupeng liat estafet ini mbak, tapi belum punya anak, hihi
fayda cantik ih :)
ReplyDeleteFayda... cantik sekali...
ReplyDeleteSemoga Fayda tumbuh seperti harapan orang tua. Aamiin....
Coo... cwiit..... unyu..unyu... :)
ReplyDeleteKisah yang manis, Bu! Paling gak inilah saat gue kembali diingetin tentang "sesuatu" dari seorang ibu. Gue juga punya ibu, gue juga bapak, tapi gue belum pernah ngerasain jadi mereka. :-)
ReplyDeleteSenyumnya Fadya maniiss... semoga jadi anak sholeha, aamiin
ReplyDeleteaamiin... saya juga pengen punya anak perempuan.. semoga! ^,^
ReplyDeleteanaknya cewek cowok udah lengkap ya maak
ReplyDeleteaduuuuh.... bulu matanya lentiiiik sekali
ReplyDeletebikin iri deh
Fayda...sudah makin besar kau sekarang, Nak. Semoga doa ibumu dikabulkan Alloh. Aaamiiin.
ReplyDelete