Friday, August 29, 2014

Balungbang timur, jalan gede sasapuan

Balungbang timur, jalan gede sasapuan
Ikhlas; rela; bersih hati.

Peribahasa dari bahasa Sunda diatas, cocok sekali dengan kejadian yang menimpa suami saya berupa kehilangan dompet beberapa bulan yang lalu.

Suatu hari suami saya membeli bensin di POM bensin tentunya. Dan tanpa disadari oleh suami saya, dompet suami saya jatuh. Setelah mengisi bensin, suami saya kembali pulang dahulu ke rumah. Kondisi rumah kosong, tidak ada siapa-siapa, karena memang setiap harinya kosong. Rumah ada isinya jika sore hari, ketka kami sudah selesai beraktifitas di luar rumah, karena memang kami tidak memiliki asisten rumah tangga. Sampai rumah, suami saya baru menyadari bahwa dompetnya hilang. Suami saya cari-cari di tasnya, tidak ketemu. Mencoba mengingat-ingat dimana dompet tersebut berada, gagal. Akhirnya suami mengambil kesimpulan, dompetnya jatuh. Sepertinya jatuh di POM bensin, pikirnya. Tanpa ada wasangka atau pikiran negatif apa-apa, suami saya mencoba mencari dompetnya dengan cara menyusuri jalanan yang tadi dia tempuh dengan mengendarai motor, dengan kecepatan yang minimal. Setelah mencari dengan cara menyusuri jalanan dari rumah menuju POM bensin tadi, dompet suami saya tidak berhasil ditemukan. Tapi suami saya tidak sedikitpun berpikir, bahwa dompetnya ada yang mengambil, atau berpikir sesuatu yang negatif, atau berpikir sesuatu yang jelek. Suami saya hanya berpikir, ya sudah, kalau hilang, semua akan diurus, mulai dari pengurusan KTP, SIM, dan kartu ATM, hanya itu yang ada dalam pikiran suami saya. Karena memang uang yang ada di dompet tersebut, memang tidak seberapa dibandingkan dengan pengurusan kartu-kartu yang ada di dompet suami saya, seperti kartu ATM, SIM dan KTP. Dan suami saya bertekad, akan terus mencari dompetnya. Setelah sekian lama dicari tidak ketemu, suami saya kembali lagi menuju rumah, tapi tetap sambil menyusuri jalanan, mencari dompetnya, tanpa ada prasangka negatif. Jarak antara rumah dan POM bensin lumayan jauh.
Sampai rumah, suami 'ngegelosor', masih tak ada prasangka atau pikiran negatif mengenai dompetnya yang hilang. Tapi hati kecil suami saya mengatakan, kalau dompet itu akan kembali padanya. Tapi kalaupun hilang, suami saya akan ikhlaskan. Suami saya masih semangat untuk mencari dompetnya, pantang menyerah, dan kembali suami saya menyusuri jalanan antara rumah dan POM bensin, untuk ketiga kalinya.

Menyusuri jalanan, tak terlihat ada dompet yang jatuh. Ketika sampai di POM bensin, mencari kembali di setiap sudut di tempat tersebut, dan tiba-tiba...... itu dompet dengan manisnya mojok di dekat toilet POM bensin. Yang secara akal sehat, di tempat ramai seperti itu, dompet siapapun yang jatuh disitu, pasti akan hilang, pasti ada yang mengambil, entah itu mengambil untuk diamankan, atau memang mengambil yang sebenarnya. Tapi ini kok, masih ada dan tidak kurang sedikitpun isinya. Suami saya mengucap Alhamdulillah, dompetnya telah kembali.

Dari cerita dan dari peribahasa Sunda diatas, ada satu kesamaan yang bisa saya ambil. Yaitu bahwa segala sesuatu, harus kita ikhlaskan, pasrahkan dan selalu memiliki hati yang bersih (tanpa berpikiran jelek atau negatif), juga semangat pantang menyerah. Yang saya lihat dan dengar dari curahan hati suami saya, memang saat itu suami saya, ikhlas, pasrah dan tidak pernah berpikir negatif sedikitpun. Suami saya tidak sedikitpun berpikir, dompetnya ada yang mengambil, lalu tidak mengembalikan pada pemiliknya, atau apalah... tidak sama sekali. Dan ternyata, dompet beserta isinya masih rezeki kami. 

Balungbang timur, jalan gede sasapuan, itu yang harus saya ambil contoh dari suami saya.




20 comments:

  1. ikhlas itu hasilnya positif, ya :)

    ReplyDelete
  2. kadang kalau kita kehilangan sulit sekali untuk ikhlas ya mak, hanya ngomel atau mengeluh terus

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba, mgkn balasan tdk menggerutu adalah dompet suami bisa kembali lagi :)

      Delete
  3. Kayaknya kalo dipikir secara nalar, nggak masuk akal, ya Mak, tapi beneran terjadi. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kalau dilihat dari situasi dan kondisi, dompet itu sudah hilang, tapi ternyata masih ada :)

      Delete
  4. Ikhlaskan, insyaallah dapat gantinya yang lebih baik dari Allah SWT

    ReplyDelete
  5. alhamdulillah , masih rejeki mak santi

    ReplyDelete
  6. tetap berusaha... tanpa pikiran negatif..., itu kesimpulannya..ya?? Bahasa sunda... Agak susah nyebutnya..hi2

    ReplyDelete
  7. Subhanallah..kl mang masih rejeki ya pasti kembali ya mak ^-^

    ReplyDelete
  8. Ikhlas = mutiara yg mulai langka mak..hiks..lg bertanya sm diri apakah ckp ikhlas kalau dikasih ujian..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo terjadi pada saya, saya mungkin gak akan seikhlas suami saya mak...

      Delete
  9. eta nu hese, Teh! ikhlas ... ;(

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran