Tuesday, September 30, 2014

Cara Menikmati Pernikahan


Usia pernikahan saya dan suami sudah 11 tahun. Alhamdulillah angka yang lumayan besar bagi usia pernikahan kami. Lika liku perjalanan dalam pernikahan sudah kami lalui. Susah, sedih, senang dan bahagia. Sering kami menghadapi kendala di awal-awal pernikahan kami, karena layaknya dua manusia yang berbeda dijadikan satu, pasti banyak hal-hal yang harus disesuaikan dengan tabiat dan kebiasaan masing-masing individu dari kami berdua. Lalu bagaimana kami bisa menikmati pernikahan?
Saya dan suami adalah 2 pribadi yang berbeda. Tak ada kesamaan sifat dan kesukaan dari kami berdua. Saya yang cenderung introvert, suami yang ekstrovert. Saya yang cenderung diam dan tak banyak bicara, suami yang bertipe banyak bicara dan cerita. Saya yang sedikit kuper, suami yang supel. Saya yang tidak bisa menghidupkan suasana, lain dengan suami, suami saya sangat pintar menghidupkan suasana sehingga terjalin keakraban. Saya yang agak sulit beradaptasi, suami yang lihai beradaptasi dan berteman. Suami yang suka makan makanan bersantan, saya yang lebih suka makan makanan tumisan dan lalaban. Saya suka kopi dan teh, suami tidak. Saya yang suka cookies dan cakes,suami lebih suka bakwan disiram sambal kacang hehe... Hmmm... banyak banget kan yang beda :D Tapi itu semua tak menjadikan kami berkecil hati lalu menjadi jurang pemisah diantara kami, dan kami tidak bisa menikmati pernihakan. Awal-awal pernikahan memang sulit sekali bisa berjalan di tengah diantara perbedaan tersebut. Tapi seiring waktu, dimana kami sama-sama saling memaklumi, kami pun bisa melalui rintangan-rintangan tersebut.
Ada banyak hal yang bisa saya pelajari dari suami, itu saya ambil positif dan kebaikannya dari suami saya.

Jadi jika suami istri bisa saling memahami dan memaklumi satu dengan yang lainnya, InsyaAllah pasti ada jalan tengah jika terjadi perselisihan. Manusia tidak ada yang sempurna, pasti memiliki sisi baik dan buruk, negatif dan positif. Nah... yang saya lakukan adalah tidak pernah memikirkan sisi buruk atau sisi negatif dari suami saya, saya selalu mengambil sisi baik atau sisi positif dari suami saya. Jangan menonjolkan rasa egois masing-masing. Akan lebih baik jika kita menghilangkan egoisme masing-masing dari setiap pasangan. Selalu bersyukur pada Allah, bahwa Allah sudah memberikan pasangan pada kita, sudah memberikan keturunan-keturunan yang baik pada kita. Itulah cara menikmati pernikahan.

43 comments:

  1. Perbedaan memang akan memperkaya pernikahan apabila masingmaaingnya biaa menyikapi dengan baik ya Mba.

    ReplyDelete
  2. bener,nggak boleh egois..makasih mak sharingnya^^
    sukses untuk GAnya

    ReplyDelete
  3. Wah sama mbaa.. aku orgnya introvert *eaaa boong banget xD*
    aku orgnya ekstrovert dan suami sebaliknya.
    Waa udah 11 tahun, semoga langgeng dan rukun terus ya mba :*

    ReplyDelete
  4. Nice sharing,mbak....moga langgeng pernikahannya yaa...bahagia & berkah.
    Terima kasih utk keikutsertaannya dlm GA kami.

    Salam kenal,

    Mia Wify

    ReplyDelete
  5. menikah itu nikmat ternyata..........

    ReplyDelete
  6. wah udah 11 thn.. smoga rukun dan langgeng terus ya.. perbedaan justru saling melengkapi :)

    ReplyDelete
  7. Assalamuallaikum Mbak Santi wahh. romantis sekali judul posts nya Mbak
    Pernikahan adalah sebuah Mahligai suci tali kasih yang harus kita nikmati
    Dan kita syukuri ya Mbak..? terima kasih atas artikel yang Indah ini *salam bahagia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam mas Saud..
      terima kasih kembali :)

      Delete
  8. Saling menjag dan saling percaya dalam pernikahan
    Adalh kunci kebahagian yang hakiki ya Mbak Santi :)

    ReplyDelete
  9. Waaaah...sama dong mbaaaa...
    usia pernikahanku sama Abah juga udah 11 tahun...

    Dan samaan juga sih mba, aku dan Abah pun banyak perbedaannya kok, tapi sama seperti mba kita mencoba untuk menikmatinya :)

    ReplyDelete
  10. Justru indahnya hidup itu karena perbedaan, kalau sama gimana dong .....la wong anak kembar aja pola pikirnya berbeda.....
    Sukses GA nya ya teh...

    ReplyDelete
  11. Subhanalloh 11 tahun..
    Betul sekali, bukan rentang waktu yang sebentar.. waah saya perlu banyak belajar nih kepada Mbak.. :)

    ReplyDelete
  12. Moga SAMARA yah Mbak. Sukses juga buat GA nya :)

    ReplyDelete
  13. ijin niymak aja dulu bu, kunjungan perdan ni solanya, salam kenal ya

    ReplyDelete
  14. Terikat untuk saling melengkapi ya, Mba. . . :)

    ReplyDelete
  15. Wah usia pernikahan kita hampir sama. Aku 12 tahun :)
    Semoga berbahagia selalu ya Mak ^_^
    Sukses buat GA-nya

    ReplyDelete
  16. Barakallah mak, semoga makin bahagia..tak hanya di dunia namun juga di akhirat...

    ReplyDelete
  17. ikut nyimak saja iya mas hehe :)

    ReplyDelete
  18. usia pernikahan kita sama2 11 tahun, Mak :)

    ReplyDelete
  19. selamat ya mak...semoga makin SAMARA

    ReplyDelete
  20. Indahnya pernikahan... Smg samara ya mak...

    ReplyDelete
  21. Wah, seru ya mak perbedaannya.. Justru bisa saling melengkapi, selama masing-masing bisa saling memahami. So sweet mak kalian :) Mudah-mudahan harmonis selalu, aamiin.

    ReplyDelete
  22. wah, ternyata antara suami dan mbak, berkebalikan dengan saya dan suami saya, hehehe. sukses ya GAnya. moga menang

    ReplyDelete
  23. Betul. Ibu dan Bapak karakternya beda banget, bertolak belakang malah. Tapi mereka selalu kompak :D

    ReplyDelete
  24. Menikah dengan enak tetapi tidak seenaknya
    Sharing and caring is paramount
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  25. suami istri itu akan saling melengkapi ya mbak.... woow sudah 11 tahun, semoga semakin berkah pernikahannya

    ReplyDelete
  26. berbeda untuk saling melengkapi ya..smoga rukun slalu ya

    ReplyDelete
  27. Perbedaan yang akan saling melengkapi. Co cwit banget mbak ^^

    ReplyDelete
  28. Selalu bersyukur pada Allah, bahwa Allah sudah memberikan pasangan pada kita, sudah memberikan keturunan-keturunan yang baik pada kita. >> setuju Mak. Penting banget mungkin bahkan yang paling penting ^_^

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran