Friday, November 14, 2014

Ibu, Seorang Perkasa Berhati Lembut

Ibu saya adalah ibu rumah tangga biasa, yang kegiatan sehari-harinya selain mengurus anak adalah memasak dan mengurus tanaman, kadang mengikuti kegiatan ibu-ibu Dharma Wanita di tempat dimana ayah saya bekerja. Seorang ibu yang memiliki 7 orang anak, dan saya adalah anak paling besar yang dilahirkan beliau. Ibu saya termasuk ibu yang lumayan sabar, jarang sekali beliau marah pada anak-anaknya, apalagi membentak. Pernah sih... sekali-sekali ibu mencubit paha saya, tapi itu pun tak sering. Kadang saya suka berfikir, bagimana ibu saya bisa mengatur anak-anaknya yang 7 orang, dengan jarak usia masing-masing anak 2 tahun, bahkan ada adik saya yang berjarak hanya 1 tahun usianya. Apalagi jika diantara kami ada yang berantem, memperebutkan sesuatu, entah makanan, mainan atau saling mengejek. Bagaimana tidak pusing dan ruwetnya ibu saya, saya saja yang memiliki 2 orang anak kadang suka mengeluarkan 'tanduk' di kepala saya. Belum lagi rasa sakit yang tak tertahankan ketika hendak melahirkan dan rasa lelah dan berat ketika hamil. Tapi itulah kehidupan, takdir dari Allah yang sudah seharusnya dijalani dengan baik dan dengan ikhlas. Semoga segala jerih payah dan susah dikala hamil dan melahirkan kami, anak-anakmu ibu, diganjar dengan pahala yang besar dari Allah SWT. Aamiin. Dan sungguh, Allah telah memuliakan wanita, memuliakan manusia yang bernama ibu.
Menurut ibu saya, ketika saya kecil, ibu saya pernah melamar pekerjaan pada kantor asuransi, dimana saat itu ketika ibu saya bekerja, saya dititipkan pada mbah saya. Ibu saya ingin mencoba menambah peghasilan selain penghasilan dari ayah saya. Tapi ternyata, belum sebulan ibu saya bekerja, saya tak terurus dengan baik. Dan akhirnya ibu saya melepaskan pekerjaannya di luar rumah, untuk kembali mengurus anaknya. Ya... itulah kodrat seorang ibu, tak akan bisa tega jika melihat anaknya 'terlantar'. Naluri ibulah yang membawanya kembali  untuk bisa memeluk dan mengurus anaknya. Karena tak ada pengasuhan terbaik untuk seorang anak selain oleh ibunya sendiri. Ibu adalah bagaikan malaikat bagi anak-anaknya.

Tahun 1999 ayah saya wafat, dimana penghasilan keluarga kami seutuhnya dari ayah saya. Bagaimana tidak galau dan gelisahnya ibu saya, bagaimana bisa menafkahi anak-anaknya kelak, dimana adik saya yang paling kecil saat itu usianya masih 11 tahun. Tapi yang saya lihat, wajah ibu saya tak terlihat gelisah. Beliau menjalani semuanya seolah-olah tak ada beban. Menjalankannya dengan LillahiTa'ala. Dan memang Alhamdulillah sampai sekarang, sampai tahun ini, kami bisa menjalani kehidupan kami dengan baik dan lancar walaupun dalam kesederhanaan. Allah-lah pemilik kehidupan. Allah-lah yang mengatur semuanya, dimana seorang ibu harus bisa pasrah dan tawakal akan kehendak Allah. Ibu, ibu manapun dan ibu siapapun adalah makhluk perkasa yang tertutup oleh selimut kelembutan. Bahkan seorang ibu bisa lebih perkasa daripada seorang ayah. Sungguh Allah Maha Sempurna yang telah menciptakan hati seorang ibu yang dibalik kelembutan hatinya, terdapat keperkasaan dalam menjalani gelombang kehidupan.

Allah SWT berfirman: 

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” 
(Qs. Luqman : 14)

Ayat tersebut menyebutkan bahwa ibu mengalami tiga tahap kepayahan, kepayahan pertama adalah hamil, kemudian melahirkan dan kepayahan ketiga adalah menyusui. Karena itu kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah. Sebagaimana dikemukakan dalam sebuah hadits yang pastinya semua sudah tahu, yaitu :


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi Shalallaahu ‘alaihi Wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shalallaahu ‘alaihi Wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi Shalallahu ‘alaihi Wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)





13 comments:

  1. bicara tntang ibu,pasti kerinduan akan belaian kasihnya makin menggunung di hati ingin seger memeluk beliau.
    Ibu wanita luar biasa, pasti perkasa denganmengandung kita 9 bulan dan mengurusi kita hingga seperti sekarang ini. wanita perkasa tapi berhati bagaikan salju...lembut,selembut sutra.

    ReplyDelete
  2. Luar biasa Mba Ibunya, salam buat beliau dan semoga kesehatan selalu terlimpahkan. Semoga menang kontesnya ya Mba..

    ReplyDelete
  3. ibu memang luar biasa ya mbak,,,semuanya nggak minta balasan,,,cuma beliau minta agar kita menjadi anak yg berbakti,,,

    ReplyDelete
  4. Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan : Hati Ibu Seluas Samudera
    Segera didaftar
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  5. luar biasa perjuangan seorang ibu ya mbk,..

    ReplyDelete
  6. Pengorbanan ibu yang luar biasa bagi anak-anaknya tak akan sia-sia mbak.. Dan terbukti ibu bisa lebih kuat daripada ayah karena anak-anaknya.

    ReplyDelete
  7. Ibu memang bidadari yang tak bersayap ya mak, yang memberikan seluruh jiwa dan raganya tanpa lelah dan tidak pernah berhitung.....semua dilakukan demi kebahagiaan anak-anaknya....sukses untuk kontesnya ya mak

    ReplyDelete
  8. Semoga kita bisa menjadi ibu2 yg hebat untuk anak2 kita ya mba,,seperti ibu2 kita,,yg hebat dn tanpa pamrih,,

    ReplyDelete
  9. Subhanallah...perjuangan yang luar biasa....:)

    ReplyDelete
  10. ibu memang segalanya ya Mak,
    selalu saja ada cerita yang mengharukan tiap mengingatnya ;)

    ReplyDelete
  11. Tentang Ibu dan kekuatannya. Ibu bisa jadi perkasa namun sangat bisa untuk lembut, terlebh pada anak-anaknya :)
    Keren mba

    mampir juga ya http://nahlatulazhar-penuliscinta.blogspot.com/2014/11/mama-rahasia-di-bali-kediaman.html

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran