Monday, October 26, 2015

Bayi Kuning

sumber
Penyakit kuning terjadi karena pembentukan bilirubin di dalam darah, bilirubin merupakan pigmen kuning yang terbentuk dari pemecahan sel-sel darah merah yang sudah tua. Pemecahan sel-sel darah merah tersebut merupakan sesuatu yang normal, namun bilirubin yang terbentuk tidak selalu menyebabkan penyakit kuning karena bilirubin diolah oleh hati dan dikirim ke usus. Bagaimanapun, bayi baru lahir sering mengalami penyakit kuning pada beberapa hari pertama karena enzim di hati yang bertugas mengolah bilirubin relatif belum matang. Terlebih, bayi baru lahir memiliki sel darah merah yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa, dan dengan demikian lebih banyak yang dipecahkan dalam satu waktu; kebanyakan sel-sel ini berbeda dengan sel darah merah orang dewasa dan lebih mudah pecah. Hal ini berarti lebih banyak bilirubin yang dihasilkan bada tubuh bayi baru lahir. Jika bayi lahir prematur, atau stres karena proses kelahiran yang sulit, atau bayi dari ibu yang menderita diabetes, atau jumlah sel darah merah yang pecah lebih banyak dari biasanya (seperti yang bisa terjadi pada golongan darah ibu dan bayi yang tidak sama), maka jumlah bilirubin dalam darah dapat meningkat lebih dari level yang seharusnya. (sumber)

Kejadian kuning pada bayi baru lahir (BBL) cukup bulan sekitar 50-60% dan 75-80% pada bayi kurang bulan (BBLR). (sumber)

Selama saya hamil dan melahirkan, saya memang tidak mengalami hal-hal yang meresahkan. Ada sih satu sebenarnya yang sempat membuat kami, saya dan suami kalang kabut. Tapi sepertinya hal itu sudah bisa kami atasi. Alhamdulillah. Hal yang pernah membuat saya sempat panik juga adalah ketika Farras, anak pertama saya tidak pup selama 5 hari. Tapi ternyata hal itu bukanlah hal yang patut terlalu dikhawatirkan mengingat Farras adalah bayi ASI dimana memang ada bayi ASI yang tidak pup beberapa hari karena ternyata si ASI terserap semua oleh tubuh, sehingga tidak ada ampas yang bisa dikeluarkan oleh bayi. Tentang bayi yang tidak BAB pernah saya tulis di sini

Jika saya sendiri tidak pernah merasakan 'galau' ketika merawat bayi-bayi saya, tapi tidak dengan ketika saya mempunyai keponakan-keponakan dari adik-adik saya. Ketika adik-adik saya hendak melahirkan, saya sebagai kakaknya, walaupun ketika bayi mereka lahir saya tidak menemani, tapi di rumah, perasaan was-was, deg-degan, takut terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan, selalu saya alami. Ketika satu persatu adik-adik saya mengalami anaknya yang stuip lalu harus dirawat di RS, ketika adik saya ketika melahirkan plasentanya lengket, lalu ketika adik saya yang lain harus kehilangan bayinya sewaktu dilahirkan, dan adik saya yang sama mengalami bayi kuning, saya sebagai kakaknya plus uwak dari keponakan-keponakan saya, merasakan 'kegalauan' yang sangat. Sempat browsing-browsing mencari jawaban kenapa bayi-bayi mereka bisa begitu, apa penyebabnya dan bagaimana cara menaggulanginya, karena memang saya tidak pernah mengalami hal-hal tersebut.

Kenapa bayi stuip, saya belum membuat catatan pada blog saya ini. Tapi ketika adik saya mengalami plasenta lengket, saya pernah menuliskannya, bahkan sampai sekarang topik plasenta lengket ini masih menjadi salah satu tulisan popular posts pada blog saya. Sempat juga menuliskan kejadian adik saya yang melahirkan bayinya yang sudah tak bernyawa, dengan judul Bayi Meninggal dalam Kandungan Dan kali ini, tentang bayi kuning.

Yang mengalami bayi kuning adalah adik saya yang pernah mengalami bayinya meninggal dalam kandungan. Alhamdulillah memang, belum satu tahun adik saya kehilangan bayinya, adik saya sudah hamil lagi. Dan sudah sekitar tiga minggu adik saya memiliki bayi yang bisa dia timang. Setelah menjalani operasi caesar dan 3 hari menginap di RS, adik saya pulang membawa bayinya serta, tentunya. Tapi baru juga 2 hari di rumah, ketika hendak kontrol bayi, ternyata dokter menyatakan bayi adik saya mengalami bayi kuning. Gemeteran lah adik saya. Padahal katanya, setiap pagi bayi adik saya itu dijemur. Akhirnya selama 3 hari keponakan saya harus di 'sinar' atau bahasa kedokterannya mungkin sama dengan fototerapi (lampu biliburin).

Selidik punya selidik, sepertinya keponakan saya kurang ASI sehingga terjadi kuning, karena memang bayi baru lahir harus menyusu sekitar 8-12 kali sehari. Sementara bayi yang baru lahir doyannya kan tidur ya... Nah ketika bayi tidur terus, seharusnya dibangunkan agar bisa tetap disusui dan bayi tidak kekurangan ASI juga tidak menyebabkan bayi kuning. Yaah... semuanya ada hikmahnya. Adik saya jadi tahu, saya pun jadi mengerti dan buat pelajaran juga untuk adik-adik saya yang lain yang belum punya bayi atau mau menambah bayi lagi :)

Sekarang keponakan saya sudah terlihat berwarna kemerahan. Alhamdulillah.


18 comments:

  1. asi emang penting ya mbak..makasih atas sharingnya :)

    ReplyDelete
  2. anak ke2 jg sempst kuning waktu lahir

    ReplyDelete
    Replies
    1. pasti merasa sangat khawatir ya mba saat itu....

      Delete
  3. sip,makaish banyak mbak sharingnya...baru tahu penyebab bayi kuning,dulu anak mbakku juga gitu,terus di jemur aja gitu,kembali normal...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo kadar biliburinnya gak tinggi, dijemur aja juga memang bisa mak asal telaten

      Delete
  4. Dulu ponakan saya juga kuning saat hbs dilahirkan. Masuk inkubator 2 hari. Ibunya ga boleh jenguk, jadi ASInya diperah dan ditaruh dot. Alhamdulillah, stlh itu normal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ketika di sinar, ASI memang diperas, tdk diberikan langsung pada bayi

      Delete
  5. Hi Mbak bayi kuning jika bukan faktor patogen atau faktor penyakit keknya bisa ya ditreatment dengan minum cairan dan dijemur. Hiks, Fira pernah loh Mbak, masuk RS lagi karena kuning.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak Astin. Sepertinya kalau biliburinnya tidak tinggi, bisa hanya dgn cara dijemur di pagi hari setiap hari dan terus memberikan ASI

      Delete
  6. iya mbak, dulu anaknya teman saya ada yg ngalami bayi kuning krn kurang ASI di minggu-minggu awal kelahirannya

    ReplyDelete
  7. alhamdulillah.... asi (sufor *tergantung ibunya ) dan jemur emang paling mantep :)

    ReplyDelete
  8. Sebaliknya, waktumelahirkan anak kedua, bidan mempengaruh saya untuk meminumkan anaka saya sufor dengan alasan supaya bayi tidak kining, Mbak. Aneh ya

    ReplyDelete
  9. makasih atas infonya mbaa,, penting banget buat calon ibu kayak saya yg masih gak ngerti apa-apa gini

    ReplyDelete
  10. Kata Ibuku, baiknya dibangunin per 2 jam untuk minum asi. :)

    Selamat ya, Mbak. Punya ponakan baru.

    ReplyDelete
  11. Apapun itu, baiknya tetap minum asi. Btw kok kisahnya sama ya mbak kyk aky. Anakku ga pup 5 hari trnyata emg gpp karena bayiku bayi asi

    ReplyDelete
  12. Aku blm punya anak, tp jagain bayi2 mbak. Mreka pas payi emang sering dibangunin ato mimik sambil bobok

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran