Monday, November 16, 2015

Kopi Racikan VS Kopi Instan


Ngeliat foto di samping, jadi pengen ngopi ya... hehehe...

Kalau dulu.... biasanya yang minum kopi adalah para orangtua, atau yang sudah sepuh-sepuh. Beda dengan sekarang, para kawula muda maupun ibu-ibu seperti saya, banyak yang menyukai kopi. Ditambah dengan banyaknya dan semaraknya warung-warung kopi, seperti kafe, yang membuat anak-anak muda lebih mudah dalam menikmati kopi sambil ngobrol dan nongkrong. Zaman dulu mana ada warung kopi semacam kafe. Kalau mau ngopi, ya di rumah sambil ngemil pisang goreng, ubi rebus, singkong goreng/rebus dll.

Jadi ingat dulu ketika saya masih kecil, sering ngumpet-ngumpet nyeruput kopi Mbah saya. Saya tertarik mencoba soalnya saya suka merhatiin kok Mbah saya kayaknya nikmat banget menyeruput kopi hitamnya. Maka secara diam-diam saya suka nyoba-nyoba kopi punya Mbah. Kalau ketahuan Mbah sih saya gak pernah dimarahin. Mbah cuma tersenyum sambil menawarkan kembali kopinya untuk saya minum. Tapi kalau ketahuan Mamah saya, saya pasti dimarahin. Ya iyalah.... anak kecil masa minum kopi, Mamah saya pun gak pernah minum kopi :) Tapi anehnya, kalau Ayah saya yang minum kopi, saya jarang tertarik untuk nyeruput kopi Ayah saya. Saya lebih tertarik pada kopi Mbah saya :)

Dan sekarang, saya suka pada kopi, bukan karena saya dulu suka nyeruput kopi Mbah saya lho ya...  :) Saya gak tahu mulai kapan saya suka kopi. Mungkin setelah bekerja, karena sewaktu saya sekolah dan kuliah, saya gak pernah minum kopi.

Dan dulu.... kopi digadang-gadang sebagai minuman yang tak ada manfaatnya, malah katanya bisa merusak kesehatan. Tapi seiring perkembagan zaman, dimana banyak para peneliti yang meneliti kandungan kopi lebih dalam lagi, sehingga ditemukanlah kandungan kopi yang ternyata ada juga manfaatnya, yaitu diantaranya : bisa menghilangkan stress, mencegah resiko kanker, mencegah penyakit jantung, membuat tubuh menjadi lebih segar, menghalau kantuk, mengatasi pusing pada kepala dll. Tapi harus dilihat dulu nih, kopi yang seperti apa? Kalau kopi hasil meracik sendiri sih, kita masih bisa menikmati manfaat dari kopi. Tapi bagaimana kalau dengan kopi yang sembarang?

Kalau orang dulu, Ayah-ayah kita atau kakek-kakek kita dahulu kala menyeduh kopi itu, bukan kopi instan yang sekarang ini banyak dijual di pasaran. Mereka menyeduh kopi, dari kopi bubuk, ditambah gula sesuai selera, seduh dengan air panas, aduk, lalu diminum, hasil racikan sendiri. Kalau dulu... mana ada kopi instan atau kopi sachet. Kalaupun ada, gak banyak seperti sekarang ini. Berbeda dengan sekarang nih... kopi instan merajelala dimana-mana, maka untuk praktisnya, akhirnya kita menyeduh dan minum kopi instan, bukan lagi kopi hasil racikan sendiri. Dan... yang namanya instan itu kan, pasti gak bagus ya, pasti ada efek sampingnya. Namanya juga instan, serba cepat. Dan saya termasuk orang yang suka minum kopi instan.

Dan ternyata, kopi instan atau kopi sachet itu memang mempunyai efek samping diantaranya : mengandung bahan pemanis yang kuat, yang justru berbahaya bagi kesehatan, dimana rasa kopinya itu sendiri tak terlalu terasa karena rasa manisnya yang lebih mendominasi, bisa mengakibatkan hipertensi, untuk jangka panjang bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol, pemicu kanker dll. Ngeri kan ya? Yang tadinya saya suka ngopi kopi instan, berarti sekarang saya harus beralih pada kopi hasil racikan sendiri, atau kalaupun mau minum kopi instan, saya harus jeli dan hati-hati dalam memilih dan membeli kopi instan. Harus teliti membaca kandungan yang ada di dalamnya. Apakah teman-teman juga pengkonsumsi kopi instan seperti saya? Harus lebih berhati-hati lagi ya teman....


27 comments:

  1. Aku suka kopi instant, tapi jangan terlalu manis dan harus creamy :D

    ReplyDelete
  2. kok sama mbak,aku dulu juga suka ngumpet2 nyeruput kopine mbah saya hahahaha

    ReplyDelete
  3. emang enak yang manual mbak, meskipun harganya lebih mahal berkali kali lipat, tapi malah bikin sehat

    ReplyDelete
  4. sayaaaa, suka kopi instan tapi dibatasi sih sehari maksimal 2 aja....

    ReplyDelete
  5. Kayaknya karena Mbah minum kopinya kayak dinikmati banget ya Mbak Santi, makanya lebih penasaran sama kopi Mbah daripada kopi ayahnya? :)

    Saya baca bagian itu sambil membayangkan anak perempuan kecil menyeruput kopi mbahnya ... hihi lucu

    ReplyDelete
  6. serem yaa kopi instan malahakan kopi putih2 gitu ngak berasa kopi nya yaa, untung ngak seberapa suka kopi

    ReplyDelete
  7. Suamiku yang suka minum kopi, tapi nggak suka yang instan. Biasanya kopi bubuk dengan gula setengah sendok teh saja :)

    ReplyDelete
  8. Saya suka kopi mak dan yang instan, ternyata ada efeknya ya. Aduh harus berhenti deh kalau begitu, mending minum susu lagi saja deh.

    ReplyDelete
  9. Rasanya emang lebih kuat dan berkarakter kopi yang digiling sendiri sih :D

    ReplyDelete
  10. Gaya ngopi zaman dulu tuh ada kenikmatan sendiri. Seruput kopi sambil makan pisang goreng.. hmmm... jadi pengen pisang goreng.. sungguh mbak dah lama cari pisang goreng, tp blm nemu pisang yg bagus (salahfokus) hahahaha..

    ReplyDelete
  11. sebetulnya emang lebih enak kopi racikan. Cuma suka males bikinnya :D

    ReplyDelete
  12. kopi instan ajaaaa... klo kopi racikan, nggk kuat nih perut :D mules2

    ReplyDelete
  13. Saya dulu bisa dikatakan pecandu kopi, kopi asli pula bkn kopi instant atau campuran..tp kopi hasil penggorengan ibu tersayang di desa yg ditumbuk dan disaring... kr sakit lambung / maag sy berhenti dan sp skrg gak kuat minum kopi... sekali minum bs berhari2 kembung / diare... jd sy ucapkan talak tilu sama si kopi... hihi

    ReplyDelete
  14. saya sukanya kopi item mak, selain lebih sehat bikinnya pun sebenernya gak ribet kan cuma butuh gula sm kopi jd nanggung amat beli yg instan kalo tujuannya demi ke praktisan (menurut saya ini mah hehehe )

    ReplyDelete
  15. pingin ngopi tp adek dlm perut suka ngadat kalo di minumin kopi. hehehe...segeeer...wanginya itu lho...yg racikan & instant sama enaknya :D

    ReplyDelete
  16. He eh mbak...kopi jadul pas aku kecil kayaknya yang top merknya cuma kapal api itu doang sama nescafe... Blm bnyk merk kopi. Apalagi white cofee...dulu mlh seneng ngopi, tp sekarang nggak lagi...sering nggak nyaman diperut setelahnya..

    ReplyDelete
  17. aku malah doyan semuanya mbak..baik itu kopi racikan atau kopi instan hehehe

    ReplyDelete
  18. Aku mau racikan atau instan suka aja sih mak. Asal gak perih aja di lambung. Tapi kalau buat begadang biasanya kopi bubuk item di campur gula pakai takaran sendiri. Kalau kopi instan suka gak ngaruh malah tambah ngantuk hihihi

    ReplyDelete
  19. Aku gak bisa ngeracik kopi. Jadinya ya minum kopi instan deh. Tapi, aku emang gak bisa minum kopi hitam. Bikin jantung dek2an cepet. Ya sudah, white kopi sajalah...

    ReplyDelete
  20. iya, aku juga pengguna berat kopi instan krn lebih cepat diseduh dan gak repot kl di kantor. Kadang2 malah minum 2 sachet dalam sehari. Lagi berusaha ngurangin sih...

    ReplyDelete
  21. Dulu nenekku yg benar2 goreng sangrai sendiri, numbuk sendiri. Skrg aku minum sachetan murahan. Doh!

    ReplyDelete
  22. kalau kopi racikan, jadi ingat alm papa. unik sekali cara ngopinya. kalau aku, udah enggak kuat lambungnya Mbak. Terpaksa cuma bisa white coffee instant. Kalau racikan, langsung kumat asam lambungnya

    ReplyDelete
  23. Aku gak begitu suka kopi. Keluarga juga. Lebih suka ngeteh dikasih madu. Xixixi. Kalo disuruh milih ato ngomongin soal kopi, suka bengong sendiri.

    ReplyDelete
  24. saya dari dulu suka kopi mbak. Tapi masalah sama perut yang selalu rewel kali abis nyeruput kopi, mungkin karena acid atau asam kopi itu...

    sekarang sudah lancar ngopi terus tiap hari tanpa masalah perut setelah dikasitau teman soal salah satu merk kopi di Bandung. Untuk yang lambungnya lemah, bisa dicobain deh. tapi tetep, jangan berlebihan
    :D

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran