Thursday, July 21, 2016

(Review) Rudy Habibie



"Jadilah seperti mata air, jika kamu baik maka baiklah sekitarmu, namun jika kamu tak baik, maka di sekitarmu akan buruk"

Ini adalah kalimat yang saya suka dari film Rudy Habibie ketika ayahnya Rudy memberikan nasehat pada Rudy kecil. Karena kalimat ajaib dari ayahnya inilah yang membuat Rudy selalu semangat dalam menjalani kehidupannya yang penuh dengan tantangan dan lika liku. Rudy dan ayahnya memang sangat dekat. Bahkan ayahnyalah yang sangat mendukung kesukaan Rudy pada pesawat terbang, hingga impiannya ingin membuat pesawat terbang. Hingga suatu hari, ayahnya Rudy meninggal ketika sedang sholat berjamaah dalam posisi sujud. Rudy kecil (yang sepertinya masih usia 10 tahunan), sempat histeris, tapi akhirnya Rudy yang melanjutkan meng-imam-i sholat berjamaah tersebut.

Disinilah pertama kali saya mewek nonton film ini :) Adegan yang mengharu biru, apalagi ayahnya Rudy meninggal saat sholat berjamaah dalam posisi sujud. Membayangkan saat itu, di usia ibunya Rudy yang masih muda dan memiliki anak banyak, masih kecil-kecil pula tapi bisa menjadikan anaknya, yaitu Rudy Habibie menjadi orang hebat. Pastinya adalah seorang ibu yang kuat, tangguh dan sabar. Hati ini rasanya tercabik-cabik dalam adegan ini.


Rudy Habibie adalah anak yang bertingkah laku sama dengan anak-anak yang lainnya yang seusia dengannya. Tapi dari kecil Rudy sudah terlihat jiwa semangat dan tidak mudah menyerah. Ayah Rudy yang dekat dengan Rudy selalu memberikan nasehat penyemangat pantang menyerah dan bisa menjadi orang berguna. Ayah Rudy yang diperankan oleh Doni Damara, sementara ibu Rudy dimainkan oleh Dian Nitami. Sudah tidak diragukan lagi kan, aktingnya mereka dalam dunia perfilman. 

Rudy Habibie remaja kuliah di Aachen, Jerman. Disinilah banyak terjadi pergulatan batin Rudy dan tantangan-tantangan dalam menjalani kehidupannya yang jauh dari keluarganya, terutama ibunya. Tak jarang ketika Rudy putus asa, dia berkeluh kesah pada ibunya melalui telepon. Dan inilah nasehat ibunya Rudy yang (kembali) membuat saya menangis terharu : "Jadi mata air itu susah, air keruh kalau diaduk-aduk malah tambah keruh. Makanya kamu harus sabar dalam menghadapi cobaan hidup." 

Hebatnya Rudy, karena memang Rudy diasuh dalam keluarga yang taat beragama, walaupun tinggal di negara yang minoritas beragama Islam, bahkan mencari Masjid saja susah, apalagi jika ingin sholat di dalam kampus, sulit mencari tempat untuk bersujud pada Sang Ilahi.  Tapi Rudy selalu menjalankan sholat lima waktu. Rudy tak patah semangat dalam mencari tempat untuk menghadap Sang Khalik. Bahkan pernah, saking sulitnya mencari tempat ibadah, Rudy sholat di dalam gereja dengan pergolakan batin yang amat sangat, meminta memohon ampun pada Allah karena menghadapNya di dalam gereja. Sampai akhirnya Rudy bertemu dengan seorang pastor. Setelah berbincang-bincang, Rudy sempat berkeluh kesah pada sang pastor, dan keluarlah nasehat pastor pada Rudy : "Mata air selalu muncul pada tanah yang bergolak."

Film garapan Hanung Bramantyo ini tidak hanya bercerita tentang perjuangan Rudy dalam menempuh pendidikannya di Jerman, tapi ada juga cerita percintaan Rudy dengan seorang wanita berdarah Polandia yang tinggal di Jerman, dan pernah juga tinggal di Indonesia, sehingga dia bisa berbahasa Indonesia. Ilona namanya. Kisah cinta Rudy dan Ilona pun membuat saya menangis, tepatnya saat perpisahan antara Rudy dan Ilona, apalagi didukung oleh OST-nya yang berjudul Mencari Cinta Sejati yang dinyanyikan oleh Cakra Khan. Haduuh... rasanya hati ini ikut teriris-iris :) Ilona dimainkan oleh Chelsea Islan. Dengan akting yang memukau. Reza Rahardian dan Chelsea Islan berakting bagus banget :)


Ilona yang menginginkan Rudy tidak kembali pada negaranya, Indonesia. Sementara Rudy yang sangat mencintai negerinya dan ingin kembali ke pangkuan ibu pertiwi dengan membangun kedirgantaraan Indonesia, yang akhirnya memisahkan cinta mereka. 

Film ini inspiratif banget, seharusnya pemuda dan pemudi Indonesia menyaksikan film ini, jangan film percintaan/ roman picisan saja yang ditonton, tapi ini adalah film penggugah semangat para pemuda/pemudi untuk bisa berkarya seperti bapak BJ. Habibie. Nasehat-nasehat didalamnya pun patut diacungi jempol. Rudy Habibie memang hebat, dan penuh inspirasi, memberikan semangat membangun bangsa.

Farras pun, anak saya yang ikut nonton bersama saya, sampai terkagum-kagum akan sosok BJ. Habibie ini. Mulut Farras tak henti mengucapkan : "Wuih... hebat banget." atau "ck..ck..ck..."
Perjuangan bapak BJ. Habibie dalam meraih impiannya memang mengagumkan dan patut jadi teladan.

Alhamdulillah saya nonton film ini nangis gak abis-abis hehe... sampai diledek oleh anak saya yang kedua, Fayda :) Film ini sangat bagus, didukung oleh aktor/aktris yang hebat. Rasanya waktu yang 2,5 jam terasa kurang :) Hanya menurut saya, ending-nya yang menggantung. Ending-nya Rudy Habibie belum sempat pulang ke Indonesia.

Kalau tidak salah, masih ada bagian ketiga film yang menceritakan tentang BJ. Habibie ini, yang sebelumnya  ada Ainun dan Habibie. Film Ainun dan Habibie, saya gak nonton.
Saya nonton film ini bareng sama suami, dan dua anak saya di akhir-akhir puasa Ramadhan :) kalau gak salah awal bulan Juli. udah lama ingin me-review film ini, tapi baru kesampean sekarang :)

Saya sertakan juga video klip film Rudy Habibie yang saya ambil dari youtube.




Selain lagu Mencari Cinta Sejati dari Cakra Khan ini, ada juga OST film ini dari CJR yang berjudul Mata Air sebagai penambah semangat.

18 comments:

  1. Faaras ikut nonton? ngga adegan dewasa kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. enggak ada mba, sempet khawatir sih, tapi ternyata memang gak ada adegan dewasa.

      Delete
  2. Aduh... makin pengen nonton deh film ini. Suka banget dengan film-filmnya Reza. Semoga ada waktunya deh. Tfs reviewnya, mak. :)

    ReplyDelete
  3. Perjuangan Rudi Habibie di masa muda perlu jadi bukti kesuksesan saat ini ya mbak :)

    ReplyDelete
  4. Pengin nonton tapi belum sempat euy.
    Penasaran sama cerita pak Habibie sebelum dg ibu Ainun

    ReplyDelete
  5. duuh saya sudah baca resensinya di sana sini tp blom sempet ke bioskop dan nonton nihh..
    makin penasaran

    ReplyDelete
  6. Ih Farras keren, deh sudah bisa menilai sosok yang hebat sampai terkagum2 :)

    ReplyDelete
  7. Waaa saya jadi ingin nonton film ini bersama anak saya mbak Santi. Sangat menginspirasi anak-anak muda pastinya ya. Memang harusnya film-film seperti ini yang disajikan kepada generasi muda kita ya mbak :)

    ReplyDelete
  8. Oh sedih yaaa mba filmnya... Ih nonton sama anak, asik bangeeet. Ternyata bagus yaa, mungkin juga didukung sama aktor dan aktrisnya yg total. Perjalanan pak Habibie dan kisah cintanyaa lagii yaa..

    ReplyDelete
  9. teman saya udah banyak yang nonton nih Mba, baca tulisan ini jadi semakin kepengen nonton juga :)

    ReplyDelete
  10. Semua nasehat tentang perumpaan air ya, Mbak :D

    ReplyDelete
  11. Pengen nonton ini...tapi pas ke bioskop yg rudi diputernya agak malam. Jadi deh nonton jilbab traveler dulu. btw, Mbak nonton di Cilegon? atau Tangerang? secara di Serang blm ada kan yak? atau udah ada...klo udah ada teling teling yaaak.

    ReplyDelete
  12. Inspiratif ya Mbak filmnya. Semoga banyak anak muda yg tertarik nonton dan terinspirasi juga :)

    ReplyDelete
  13. hwaaaaaaa aku belum nontooon mau nonton iniii sampe kapan yaaa huhu :'((

    anyway salam kenal yaa :D

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran