Bayi Saya "Haid"?

Memiliki anak perempuan dan anak laki-laki terasa banget perbedaannya. Bukan hanya secara fisik dan mentalnya yang berbeda, bahkan ketika hendak melahirkankan pun terasa berbeda. Apa karena memang setiap kehamilan dan kelahiran tiap anak itu berbeda ya, tak mengenal apakah itu jenis kelaminnya perempuan atau laki-laki.

Kesamaan waktu hamil Farras dan Fayda adalah saya tidak merasakan ngidam, mual, muntah atau morning sickness. Perbedaannya, saya gak 'ngeh' ketika hamil Fayda, mungkin karena memang tak ada perencanaan, maksudnya sedapatnya aja :) disamping itu jadwal menstruasi saya memang gak teratur, juga saya tidak ber-KB, jadi ketika saya hamil Fayda, saya tidak mengetahuinya. Beda dengan Farras, karena kehamilan anak pertama adalah ditunggu-tunggu, maka ketika telat menstruasi saya selalu tes menggunakan testpack :). Selain itu, kelahiran Fayda sempat molor waktunya selama sekitar 2 minggu. Jangan ditanya deg-deganya seperti apa. Itu terjadi kemungkinan karena saya salah menghitung HPHT. Setelah melahirkan Fayda pun saya sempat terkena wasir. Kehamilan dan kelahiran Fayda memang berbeda dengan Farras.

Belum lagi saya sempat dibuat kaget dan takut ketika Fayda mengalami haid (kalau boleh saya bilang begitu). Saat itu saya kaget banget ketika saya hendak mengganti popoknya yang basah karena ngompol. Ternyata Fayda mengeluarkan bercak darah seperti 'haid' dicampur lendir. Paniklah saya. Saya memberitahu suami saya. Suami saya juga ikut kaget. Lalu saya disuruh tanya ke bu bidan sebelah rumah ibu mertua saya, tempat dimana Fayda lahir. Setelah saya tanya, kata perawat bu bidan, gak apa-apa, kalau anak perempuan memang begitu, nanti juga hilang dengan sendirinya. Itu bawaan hormon ibunya. Hasil penjelasan dari perawat itu, hati saya menjadi tenang. Saat saya hamil dan melahirkan sebenarnya saya sering baca-baca majalah tentang cara-cara merawat bayi dan anak, tentang tumbuh kembang bayi dan anak, apa yang terjadi pada bayi baru lahir, dll. Tapi yang membahas topik tentang bayi 'haid' ini, saya belum pernah baca.

Bercak darah yang keluar pada bayi perempuan ini dikarenakan adanya hormon estrogen dari ibu yang masih terbawa oleh bayi hingga lahir. Bercak merah ini mirip menstruasi/haid. Selain bercak merah, biasanya disertai dengan lendir. Sehingga bayi seakan-akan mengalami 'haid'. Sebagian besar bayi perempuan mengalami ini. Bercak darah ini biasanya terjadi pada minggu pertama sampai sepuluh hari setelah bayi lahir. Bercak darah akan hilang setelah 2-3 hari. Bila bercak darah itu sudah hilang, tidak akan muncul lagi. Tapi kalau tidak salah, Fayda mengalami bercak merah ini lebih dari 3 hari. Mungkin setiap bayi memang berbeda-beda ya...

Selain bayi saya 'haid', Fayda juga pernah mengalami payudaranya yang seperti membesar, seperti ada benjolan. Saya sempat kaget dan panik lagi. Baru juga saya mengalami kepanikan karena ada bercak darah seperti haid pada Fayda, sekarang payudaranya malah seperti membesar. Suami saya juga ikut-ikutan panik. Setelah saya tanya pada perawat bu bidan (kembali), yang katanya memang bayi perempuan seperti itu, karena hormon dari sang ibu, yang nantinya juga akan hilang dengan sendirinya, asal jangan dipegang-pegang atau ditekan, atau dipijat. Semuanya adalah normal. Sifatnya hanya sementara, dalam beberapa minggu, payudara bayi akan kembali seperti semula.

Pengalaman punya bayi perempuan  memang berbeda dengan bayi laki-laki ternyata ya.... Apalagi saya dan suami termasuk orang yang mudah panik.