Wednesday, January 06, 2016

Hujan Asam, Apa Itu?

Bersyukur negara kita di indonesia dan beberapa negara lainnya diberikan iklim tropis, dimana hanya ada 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Ketika musim hujan diberikan curah hujan yang cukup, dan ketika musim kemarau pun diberikan suhu  yang normal untuk ukuran manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun yang pasti tentunya makhluk hidup diberikan kemampuan beradaptasi yang baik menghadapai musim di negaranya masing-masing. Di beberapa belahan bumi lain contohnya bisa menghadapi musim dingin yang tentunya bagi  kita penduduk indonesia diperlukan adaptasi yang baik untuk menghadapai musim dingin tersebut. Ketika musim panaspun bisa menghasilkan suhu yang ekstrim, dimana pada saat itu cuaca yang terjadi bisa di atas suhu normal seperti di negara-negara tropis. Di belahan kutub utara /selatan bumi bahkan suhu dingin bisa berlangsung sangat lama. Musim di kutub utara memiliki siklus es, artinya setiap beberapa bulan es akan mencair dan kemudian membeku kembali. Beda dengan di kutub selatan yang tidak memiliki siklus tersebut, kalaupun es mencair di kutub selatan mungkin sebabnya adalah adalah global warming.

Lalu bagaimana dengan musim penghujan di negeri kita? Apakah selamanya bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup di dalamnya ? Tentu kita semua sudah menyadari bagaimana dampak negatif ketika musim hujan datang. Hujan adalah anugerah dan nikmat dari yang Maha Kuasa yang sejatinya bisa dimanfaatkan yang sebesar-besarnya bagi makhluk hidup. Air yang berlimpah dari hujan yang turun tentunya jika dikelola dan dimanfaatkan dengan bijak tidak akan berdampak buruk bagi kehidupan makhluk hidup. Namun apa yang terjadi sampai hari ini, hujan yang datang ketika musim penghujan tidak sedikit yang menerima dampak negatifnya. Seperti banjir, tanah longsor dan kerusakan-kerusakan lainnya. Pohon-pohon banyak ditebang, daerah resapan air yang dibangun dengan gedung-gedung tinggi, buang sampah sembarang ke sungai adalah contoh kecil dari penyebab bencana yang ditimbulkan oleh hujan. Coba kita pikirkan sejenak bagaimana Tuhan telah menciptakan keseimbangan di bumi ini dengan sangat sempurna. Air yang datang berlimpah ketika musim penghujan, bisa dialirkan ke laut melalui sungai, bisa diserap tanah, bisa disimpan oleh hutan-hutan yang berpohon lebat. Namun kerusakan yang terjadi karena akibat ulah manusia menyebabkan air yang datang tersebut tidak dapat melakukan siklusnya dengan normal, yang terjadi adalah : longsor yang disebabkan lereng-lereng yang gundul, sungai meluap karena banyak sampah yang menyebabkan pendangkalan, air tidak dapat meresap ke dalam tanah karena daerah-daerah resapan yang sudah dibangun oleh gedung-gedung tinggi dan masih banyak lagi dampak negatif dari ulah manusia.

Hujan yang turun harus selalu kita syukuri karena hujan memberikan banyak manfaat untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Dan juga karena yang turun adalah hujan air, gimana coba kalau hujan batu? Hehehe.... Tentunya berbahaya. *halah skip aja deh, mana ada hujan batu* J Tapi ternyata ada lho hujan yang berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Hujan yang berbahaya? Hujan apa itu? Namanya hujan asam. Ada yang sudah tahu? Atau mungkin malah baru dengar? Hujan asam itu hujan air, tapi memiliki tingkat keasaman atau pH di bawah 5,6. Air yang terlalu asam berbahaya bagi makhluk hidup dan juga bangunan yang ada di sekitar kita. Air yang aman kita gunakan memiliki tingkat keasaman atau pH netral yaitu 7. Jika pH air di bawah 7, maka tergolong asam. Jika hujan asam mengenai logam, dapat menyebabkan karat, jika mengenai batuan, akan mengikis batuan tersebut. Sedangkan bagi makhluk hidup, hujan asam dapat menghambat pertumbuhan bahkan bisa menyebabkan kematian.


Hujan asam yang masuk ke dalam tanah, merusak kandungan unsur hara sehingga menyebabkan tanah menjadi tidak subur, dan tumbuhan yang tumbuh diatasnya jadi layu dan akhirnya mati. Jika air hujan asam sampai terminum oleh hewan, akan menghambat pertumbuhan hewan, bahkan menyebabkan kematian. Jika air asam masuk ke dalam perairan, bisa menyebabkan ikan dan tumbuhan di sekitar perairan tersebut mati.
Hujan asam secara alami terjadi karena adanya letusan gunung berapi. Tapi... kebanyakan hujan asam terjadi karena ulah manusia. Hujan asam bisa terjadi karena asap kendaraan bermotor, asap pabrik dan asap pembangkit listrik tenaga batu bara yang mengandung gasnitrogen oksida (Nox) dan sulfur dioksida (SO2). Kedua gas tersebut apabila bereaksi dengan uap air di awan dapat membentuk zat asam. Zat inilah yang akan turun menjadi hujan asam. Membayangkannya, mengerikan ya? Mengingat tingkat polusi udara kita semakin meningkat.

Salah satu cara mencegahnya dengan mengurangi penyebab hujan asam, yaitu asap pabrik dan kendaraan bermotor. Tinggal manusianya sendiri, apakah bijak dalam menggunakan energi dan sumber daya alam yang ada, atau tidak.

Hujan asam pertama kali terjadi di Manchester, Inggris. Bahkan menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup, ada beberapa kota di Indonesia yang terindikasi terjadinya hujan asam dimana nilai rata-rata pH air hujan berkisar pada 4,3 – 5,6 yang terjadi pada tahun 2001 – 2013. Jadi alangkah baiknya jika kita bisa menjaga alam ini, sehingga tidak terjadi hujan asam yang akan merugikan makhluk hidup di sekitar kita.




Sumber bacaan : Komik Kuark

16 comments:

  1. Di Indonesia udah pernah hujan asam belum sih? Bagaimana cara mengecek hujan tersebut asam atau tidak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. pernah ada, ya itu sekitar th 2001-2013. Ngecek-nya dari pH nya mba...

      Delete
  2. Aku juga baru tahu nih soal hujan asam. Mungkin harus sering2 dikasih penyuluhan atau bagaimana ya agar kita semua turut menjaga kelestarian alam? TOh juga buat kebaikan kita semua

    ReplyDelete
  3. Sereeem yah. Kalau baca tingkah laku manusia jadi ngeri. Dari mulai menghasilkan asap kendaraan sampai memangkas habis pepohonan.

    Hwuaaa... mudah2an Indonesia tetap baik2 saja terhindar dari segala bencana termasuk hujan asam ini

    ReplyDelete
  4. Kalau banyak orang bilang hujan kalau baru turun kemungkinan masih hujan asam. Makanya kalau mau mandi hujan mendingan tunggu hujan sampe deras banget. Entah bener atau enggak, saya gak tau. Tapi memang enak mandi hujan saat deras, sih :D

    ReplyDelete
  5. Ngeri juga efek dari hujan asam ini, bisa merusak lingkungan

    ReplyDelete
  6. jadi diukur phnya ya Mbak, kalau phnya asam merusak banyak perabot dech kalau kena,

    ReplyDelete
  7. agak ngerii gitu ya ngebayangin efeknya dari hujan asam, tapi ini bisa jadi pengingat manusia soalnya apa yang didapat itu adalah hasil dari apa yang kita perbuat

    ReplyDelete
  8. di Indonesia sudah pernah tapi aku belum merasakan mbak

    ReplyDelete
  9. Ngeri juga ternyata, skrg mdh2an ga terjadi lagi....

    ReplyDelete
  10. Terima kasih informasinya Bu

    Salam saya

    ReplyDelete
  11. Mengerikannya, Mbak .. di kota saya kendaraan bermotor makin banyak. Jalanan makin macet. Polusi udara makin banyak :(

    ReplyDelete
  12. hujan asam? ini baru pertama kalinya saya dengar loh Mbak,,
    mana hujannya mengerikan lagi, bukannya memberi kehidupan malah mematikan :(

    ReplyDelete
  13. jadi ingat pelajaran saat aku SMP dulu mbak, dulu ama guru geografiku

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran