Tuesday, December 11, 2018

Festival Tradisional Kota Serang




Bulan November 2018 kemarin, saya suami dan Fayda mengunjungi Festival Tradisional di Kota Serang yang diadakan oleh BJS (Bahasa Jawa Serang). BJS ini semacam komunitas yang ada di Kota Serang. Komunitas yang sepertinya ingin terus mengenalkan Bahasa Jawa Serang yang merupakan bahasanya orang Serang. Selama ini bahasa Jawa Serang memang kurang menggaung di kotanya sendiri. Kami lebih banyak menggunakan bahasa Sunda karena dulunya Serang dan sekitarnya (Banten) masuk ke dalam provinsi Jawa Barat. 

Namun karena sekarang ini Banten sudah berdiri sendiri, otomatis bahasa yang dimiliki oleh orang Serang harus menjadi bahasa tuan rumahnya, bukan lagi menjadi bahasa tamu di kotanya sendiri. Kebanyakan bahasa Jawa Serang dikuasai oleh orang-orang yang berada di kampung-kampung yang ada di Serang. Bahkan sekarang, bahasa Jawa Serang sudah masuk dalam kurikulum pendidikan Sekolah Dasar yang ada di Serang. Kalau waktu saya sekolah yang mana Banten masih masuk ke dalam provinsi Jawa Barat, kurikulum bahasa daerah yang ada di sekolah adalah bahasa Sunda.

Saya sendiri pun yang orang Serang asli (dari lahir sampai beranak pinak) tinggal di Serang, menggunakan bahasa Jawa Serang masih belum lancar, masih bletak bletuk :) Untungnya teman sekantor saya ada yang piawai bahasa Jawa Serang, jadi kadang saya ngomong bahasa Jawa Serang sama dia atau kalau ada yang gak tau, suka nanya :) Yaaah... belajar dikit-dikitlah... hehehe

Nah... bulan kemarin ada Festival Tradisonal yang diadakan oleh BJS yang mana acaranya adalah full bahasa Jawa Serang ngomongnya, dari pengisi acara, isi dalam acaranya sendiri, ngomongnya bahasa Jawa Serang. Disana ditampilkan lagu-lagu berbahasa Jawa Serang, makanan tradisional (khas) Serang, juga ada permainan tradisional. Seru juga sih, apalagi saya mengajak Fayda. Jadi Fayda akan lebih tahu budaya kota Serang. Saya kira Festival Tradisional ini adalah yang pertama diadakan di kota Serang oleh BJS, tapi ternyata sudah tiap tahun kata suami saya. BJS sendiri berdiri sudah 8 tahun. Nah.. Festival Tradisional ini kalau tidak salah sudah 4 kali diadakan.

Banyak makanan yang disajikan yang mengingatkan saya pada masa kecil saya. Makanan tradisional yang dulu kala saya masih kecil sering saya beli pada bibi-bibi kue langganan saya yang setiap hari lewat di depan rumah. Saya seperti bernostalgia :) Ingin tahu, seperti apa sih, makanan tradisional orang Serang? Ada namanya yang memang aneh, tapi kalau kami yang orang Serang menyebutkan nama makanan tersebut, sudah tidak aneh dan janggal lagi, karena memang ditujukan untuk menyebut nama makanan. Kalau orang selain orang Serang, mungkin janggal untuk menyebutkannya. Seperti makanan yang tepat di bawah ini :)






















  
Ada yang pernah nyoba makanan tradisional teresbut diatas, atau mungkin nama makanannya sama dengan daerah dimana teman-teman berada? :)

Lain dengan Fayda, dia lama mengamati di bagian permainan tradisional. Semua ingin dicoba. Lalu Fayda mencoba permainan tradisional yang dinamakan egrang batok. Fayda memang belum tahu permainan tradisional ini. Lalu dia ingin mencoba. Awalnya gak bisa, lama-lama bisa. Fayda keliatan antusias sekali. Ada gasing, congklak, egrang bambu, dll




Sayangnya kami tidak bisa lama berada di Festival Tradisional tersebut, karena ada acara lain. Kata suami saya sih, acara terakhirnya ada makan-makan gratis kue-kue tradisional yang dipajang dan memang disediakan oleh para peserta yang hadir di acara tersebut. Semoga tahun depan ada lagi gelaran seperti ini dan kami juga bisa ikut hadir.

2 comments:

  1. wah acaar yang seru dan jajanan tradisional itu memang enak dan ngengeinin akrena jarang ada

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba, kalau ada acara2 khusus aja baru deh makanan tradisional ada :)

      Delete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran