Tuesday, April 23, 2013

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha

Siti Aisyah atau Aisyah ra memiliki gelar ash-Shiddiqah, sering dipanggil dengan Ummu Mukminin
Aisyah ra seorang istri yang paling dicintai Rasulullah. Tentu ada hal-hal yang patut kita teladani dari Aisyah ra ini mengapa beliau bisa dijadikan istri yang paling dicintai oleh Rasulullah, sampai-sampai Rasulullah memiliki julukan tersendiri untuk istrinya, Aisyah ra yaitu Humaira’ yang artinya pipi yang kemerah-merahan. Aisyah ra terkenal akan kecantikan, kecerdasan, kesederhanaan dan kesholehannya. Bahkan didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dikatakan, “Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a.” Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Aisyah ra menjaga agar jangan sampai beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk Rasulullah SAW.

Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.

Dalam penetapan hukum pun, Aisyah r.a kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti Abdirrahman. menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a.  Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis.  Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal. Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah.


Aisyah radhiyallahu ‘anha juga ahli dalam ilmu faraid (warisan dan ilmu obat-obatan). Urmah bin Jubair putra Asma binti Abu Bakar bertanya kepada Aisya radhiyallahu ‘anha :” Wahai bibi, dari mana bibi mempelajari ilmu kesehatan?.” Aisyah menjawab : ”Ketika aku sakit, orang lain mengobatiku, dan ketika orang lain sakit aku pun mengobatinya dengan sesuatu. Selain itu, aku mendengar dari orang lain, lalu aku menghafalnya.”

Dengan kesederhanaannya, beliau juga menghabiskan hari-harinya dengan ibadah kepada Allah, seperti puasa Daud. Kesederhanaan juga nampak ketika kaum muslimin mendapatkan kekayaan dunia, beliau mendapatkan 100.000 dirham. Saat itu beliau berpuasa, tetapi uang itu semua disedekahkan tanpa sisa sedikitpun. Pembantu wanitanya mengingatkan beliau :”Tentunya dengan uang itu anda bisa membeli daging 1 dirham buat berbuka?” Aisyah menjawab : ”Andai kamu mengatakannya tadi, tentu kuperbuat.”

Begitulah beliau yang tidak gelisah dengan kefakiran dan tidak menyalahgunakan kekayaan kezuhudannya terhadap dunia menambah kemuliaan. Suatu suri tauladan bagi perempuan-perempuan Indonesia.

#diambil dari berbagai sumber#

6 comments:

  1. Iya mba, seandainya saya juga bisa menghapal hadist2, walau ga banyak...

    ReplyDelete
  2. Subhanallah.. semoga bisa memiliki sifat seperti beliau

    ReplyDelete
  3. subhanallah, memang 'Aisyah adalah salah satu wanita yang harus kita teladani sebagai seorang muslimah. makasih sharenya, Mbak :)

    ReplyDelete

terima kasih sudah memberikan komentar, kritik dan saran